SEMARANG (Arrahmah.com) – Sejumlah anggota Brimob Kepolisian Daerah Jawa Tengah menyerang markas Direktorat Shabara polda setempat di Jalan Hadi Subeno, Mijen, Semarang, Kamis dini hari, yang diduga karena kesalahpahaman.
Kepala Polda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Dwi Priyatno mengatakan peristiwa tersebut berawal dari isi pesan singkat telepon seluler yang diduga bernada menghina.
“Dari markasnya di Srondol, mereka (anggota Brimob, red.) datang mau menanyakan soal SMS itu,” katanya.
Sampai markas Ditsabhara, kata dia justru terjadi “gesekan”.
Ia mengaku telah memerintahkan Bidang Profesi dan Pengamanan Polda untuk mengusut kejadian tersebut.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, sekitar 50 anggota Brimob dengan mengendarai sepeda motor mendatangi markas Ditsabhara Polda Jateng.
Menurut seorang anggota Sabhara yang tidak bersedia disebut identitasnya para anggota Brimob tersebut memakai pakaian preman.
“Mereka datang mencari seseorang, tidak jelas siapa yang dicari,” katanya.
Ia mengatakan sempat terjadi negosiasi dengan petugas piket yang jumlahnya tujuh orang.
Namun, kata dia, karena diduga ada provokator saat negosiasi, akhirnya terjadi “gesekan”.
Satu kompi Sabhara yang sedang di markas ikut terlibat dalam bentrok hingga akhirnya para anggota Brimob mundur dan meninggalkan markas Ditsabhara.
(azmuttaqin/ant/arrahmah.com)