TASIKMALAYA (Arrahmah.com) – Aksi menuntut pembubaran Densus 88 di Tasikmalaya, Selasa (2/4/2013) batal digelar. Pihak penyelenggara Majelis Mujahidin (MM) Tasikmalaya, khawatir jika aksi digelar suasana tidak kondusif. Dalam undangan yang tersebar, aksi menuntut pembubaran Densus 88 tersebut recananya melibatkan berbagai Ormas di Tasikmalaya dan juga keluarga didiga terkait terorisme, Fazar Sidiq warga Jalan Leuwianyar, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya yang diciduk Densus 88.
Seperti dilansir situs bisnis-jabar.com, Hilmi Afwan, keluarga Fazar Sidik mengatakan ia menerima instruksi pembatalan aksi dari Korlap Aksi, setelah tadi malam sekitar pukul 12:00 WIB, kediaman Ketua Majelis Mujahidin Tasikmalaya Asep Wardiansyah didatangi pihak Brimob kepolisian. Hanya saja, Hilmi mengaku tidak tahu apa yang terjadi sehingga tadi malam ada instruksi pembatalan aksi.
“Korlap aksi, tadi malam jam 12 memutuskan aksi dibatalkan karena tidak sanggup. Isu pembubaran Densus 88 tersebut sudah isu nasional. Keputusan aksi tidak jadi, setelah Korlap didatangi kepolisian,” kata Hilmi, Selasa (2/4).
Ungkapnya, jika aksi berlangsung sebenarnya sudah banyak Ormas yang akan ikut turun salah satu tuntutannya membubarkan Desnsus 88 juga solidaritas terhadap penangkapan Fazar Sidik, warga Kelurahan Sukamanah Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya oleh Densus 88 hari Rabu, 27 Maret lalu. “Kami kecewa juga dengan tidak jadi aksi ini, tadinya aksi ini sebagai bentuk solidaritas,” kata dia.
Terkait kondisi Fazar Sidiq, pihak keluarga kata Hilmi hanya mendapat informasi bahwa Fazar Sidik boleh dijenguk ke Jakarta. Rencananya pihak keluarga malam ini akan berangkat menjenguk. “Ada kabar, keluarga boleh menjenguk. Nanti malam keluarga berangkat,” katanya.
(islampos/arrahmah.com)