TEPI BARAT (Arrahmah.id) – Seorang warga sipil “Israel” ditembak mati pada Selasa (30/5/2023) di pintu masuk permukiman “Israel” di Tepi Barat yang diduduki, kata petugas medis dan militer.
Pria tak dikenal itu dibawa ke rumah sakit Hillel Yaffe di “Israel” setelah ditembak di permukiman Hermesh di Tepi Barat utara.
“Orang yang terluka itu tiba dalam kondisi kritis dan kami harus mengumumkan kematiannya, terlepas dari upaya tenaga medis,” kata sebuah pernyataan dari rumah sakit.
Dewan Regional Shomron, badan “Israel” yang mengelola permukiman di daerah itu, mengatakan pria yang ditembak itu adalah penduduk Hermesh.
Ratusan permukiman “Israel” telah dibangun di Tepi Barat yang diduduki, di tanah yang disita, sejak 1967. Diperkirakan 600.000 warga “Israel” tinggal di permukiman di sana dan di Yerusalem Timur yang melanggar hukum internasional.
Permukiman dipandang sebagai hambatan utama bagi pembentukan negara Palestina yang layak.
Militer “Israel” mengatakan pasukan “mulai mengejar para teroris” di balik penembakan di pintu masuk permukiman, tanpa mengidentifikasi tersangka penyerang.
Brigade Syuhada Al-Aqsa, sebuah sayap bersenjata yang berafiliasi dengan partai Fatah Presiden Mahmoud Abbas, mengatakan “tentara kami” berada di balik serangan itu.
“Di jalan menuju permukiman Hermesh, mereka melepaskan tembakan ke arah kendaraan yang membawa seorang pemukim,” kata kelompok milisi itu dalam sebuah pernyataan.
Kantor Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan dia akan “mengadakan penilaian situasi bersama dengan pejabat senior di lembaga pertahanan” setelah penembakan itu.
Kematian terbaru terjadi di tengah serangan mematikan “Israel” yang sedang berlangsung di kota-kota Palestina yang telah menyebabkan ratusan orang tewas dan terluka.
Sejak awal tahun, setidaknya 155 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan “Israel” dan pemukim di Tepi Barat dan Jalur Gaza. (zarahamala/arrahmah.id)