IDLIB (Arrahmah.id) — Kelompok perlawanan Suriah yang baru-baru ini berdiri, Brigade Perisai Revolusi Suriah, mengungkap pernyataan terbaru yang mengancam akan melakukan lebih banyak serangan terhadap kelompok perlawanan Suriah Hai’ah Tahrir asy Syam (HTS).
Dilansir Akhbar Al Aan (21/7/2023), juru bicara Brigade Perisai Revolusi Suriah yang memasang nama Dhiaa Al-Thawra (ket: mengejek nama juru bicara Badan Keamanan Publik HTS, Diaa al Omar) menyangkal memiliki hubungan dengan Al Qaeda.
Dhiaa Al-Thawra kemudian menyebut bahwa HTS telah mencuri revolusi Suriah.
“Mereka mengira kami telah lupa bagaimana Al-Baghdadi mengirim pemimpin mereka yang tidak diketahui keturunannya (Mohammed Al Jaulani)… setelah mereka merusak Irak,” ujarnya.
Dia menuduh bahwa HTS telah secara aktif berupaya menguasai tanah di wilayah yang dikuasai oleh kelompok perlawanan suriah yang berafiliasi dengan turki, Tentara Nasional Suriah.
“Hari ini mereka ingin mencuri apa yang tersisa dari revolusi kita di wilayah yang dibebaskan dalam operasi Olive Branch and the Euphrates Shield,” tambahnya.
Sebelumnya kelompok ini telah melakukan perlawanan bersenjata pada HTS beberapa kali, tercatat mereka melakukan serangan pada:
- Tanggal 28 Juni 2023, dengan sasaran markas HTS di utara Idlib yang menewaskan 6 orang anggota HTS;
-
Tanggal 14 Juli 2023, dengan melakukan pembunuhan pada komandan HTS Abu Suhaib Sarmada di jalan menuju Bab Al-Hawa; dan
-
Tanggal 21 Juli 2023, dengan melakukan pembunuhan pada investigator HTS Obada al-Hassoun dan penculikan dan penculikan petugas keamanan HTS Khalifa al-Awad. (hanoum/arrahmah.id)