GAZA (Arrahmah.com) – Brigade Al-Mujahidin, sayap militer Gerakan Mujahidin Palestina (Harakah Al-Mujahidin Al-Filisthiniyah), menggelar manuver militer dengan sandi “janji pembebasan” di salah satu lokasi militer milik kelompok Brigade Al-Mujahidin, selatan Jalur Gaza, laporan kantor berita Islam Al-Haq pada Sabtu (9/3/2013).
Ratusan mujahidin anggota Brigade Al-Mujahidin dari berbagai spesialisasi tempur terlibat dalam latihan tempur tersebut. Latihan tersebut dilakukan bersamaan dengan semakin ganasnya penyiksaan terhadap para tawanan muslim Palestina di penjara-penjara penjajah zionis Yahudi. Korban terakhir yang belum lama ini gugur di penjara Israel adalah sang mujahid, Arafat Jaradat.
Juru bicara militer Gerakan Mujahidin Palestina, Abu Umar Al-Maqdisi, mengatakan bahwa latihan militer ini menggunakan nama sandi “janji pembebasan” untuk menegaskan janji mujahidin kepada Allah Yang Maha Perkasa, juga janji mereka kepada para tawanan muslim Palestina dan tanah suci Palestina bahwa mujahidin tidak akan pernah berhenti berjuang sehingga seluruh tawanan muslim Palestina berhasil dibebaskan dari penjara penjajah zionis Israel. Mujahidin tidak akan pernah bosan berjuang sehingga seluruh bumi Palestina dibersihkan dari penjajah zionis Israel.
Abu Umar Al-Maqdisi menjelaskan bahwa dalam latihan militer skala luas ini, mujahidin berlatih melakukan operasi penyerangan dan pembobolan wilayah-wilayah pendudukan Israel serta operasi penculikan tentara Israel. Tembakan gencar, peledakan ranjau, dan penembakan roket beragam jenis mewarnai latihan tempur tersebut. Menurutnya, Gerakan Mujahidin Palestina memiliki mental tempur yang tinggi sehingga mampu melanjutkan program-program mereka tanpa kekhawatiran terhadap musuh.
Kepada sejumlah wartawan Palestina yang meliput latihan militer tersebut, salah seorang komandan lapangan Gerakan Mujahidin Palestina, Abu Salim Al-Maqdisi mengatakan, “Persiapan-persiapan ini merupakan pesan kita kepada musuh durjana yang menodai tanah suci kami dan menyiksa para tawanan kami bahwa kami akan datang menyerang mereka dengan semua kekuatan yang kami miliki, guna membebaskan bangsa dan negara.”
Abu Salim Al-Maqdisi menegaskan bahwa “perang batu-batu Sijjil” pada invasi militer Israel ke Jalur Gaza pada November 2012 M lalu adalah permulaan yang sesungguhnya dari peperangan pembebasan pada masa mendatang yang akan dilakukan oleh seluruh anggota Gerakan Mujahidin Palestina, dengan izin Allah semata. (muhibalmajdi/arrahmah.com)