TEPI BARAT (Arrahmah.id) — Kelompok perlawanan Palestina Brigade Jenin di Tepi Barat, Palestina, bentrok dengan Otoritas Palestina usai menolak menyerahkan senjata.
Dalam wawancara eksklusif Al Jazeera (16/12/2024), juru bicara Brigade Jenin beralasan bahwa kelompok bersenjatanya adalah satu-satunya pihak yang menjaga warga Palestina aman dari kekerasan pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki.
“Kompas kami jelas; hanya melawan pendudukan dan tidak ada yang lain. Pesan kami jelas bagi semua orang, demi Tuhan, biarkan saja kami. Kami ingin melawan Israel,” katanya.
Ia mengatakan pasukan Otoritas Palestina (PA) telah mencoba memasuki kamp tersebut beberapa kali, dan telah membunuh komandan Brigade Jenin Yazid Ja’ayseh, seorang pria yang telah dikejar Israel selama empat tahun tetapi tidak dapat ditangkap.
Juru bicara tersebut mengatakan Brigade Jenin tidak akan menyerahkan senjata mereka.
“Katakan saja saya telah menyerah. Bagaimana jika seorang pemukim memasuki rumah saya, apa yang dapat saya lakukan?” tanyanya.
“Bagaimana saya bisa menyerah? Usir orang Israel dari negara kami dan senapan saya akan menjadi milik Anda. Saya akan menjadi milik Anda untuk dieksekusi. Usir orang Israel dari negara ini dan Anda boleh mengeksekusi saya.”
Sementara itu, penduduk Palestina mencatat bahwa kota Jenin dan kamp pengungsiannya telah menjadi pusat agresi militer Israel selama dua tahun, dan telah mengalami kerusakan besar-besaran serta puluhan korban jiwa.
Mereka mengatakan pertikaian internal di antara warga Palestina adalah hal terakhir yang dibutuhkan kota yang babak belur ini
“Kami khawatir pertikaian internal ini bisa lepas kendali,” kata penduduk Fadi Washahi. “Ini bukan demi kepentingan kami. Kami semua adalah target musuh Israel, yang bersukacita atas pertikaian internal kami.” (hanoum/arrahmah.id)