TEL AVIV (Arrahmah.id) – Sayap militer Hamas, Brigade Izzeddin al-Qassam, Senin pagi (9/10/2023) mengaku bertanggung jawab atas serangan roket di Bandara Internasional Ben Gurion “Israel” di Tel Aviv.
Brigade Al-Qassam mengumumkan di Telegram bahwa mereka melancarkan serangan roket ke bandara tersebut sebagai tanggapan atas serangan “Israel” yang sedang berlangsung terhadap warga sipil di Gaza.
Pernyataan itu juga menekankan bahwa sebagai bagian dari Operasi Banjir Al-Aqsa, 100 roket ditembakkan ke kota Ashkelon di “Israel” selatan.
Sayap militer Jihad Islam, Brigade Al-Quds, juga mengatakan dalam pengumumannya bahwa Tel Aviv dan Ashkelon menjadi sasaran roket.
Sementara itu, militer “Israel” mengumumkan bahwa sirene telah dibunyikan di wilayah tengah negara itu, termasuk Greater Tel Aviv.
Channel 12 “Israel” mengonfirmasi bahwa banyak roket telah ditembakkan dari Gaza menuju Ashkelon.
Surat kabar Yediot Aharonot yang berbasis di Tel-Aviv juga melaporkan bahwa sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza menghantam sebuah bangunan di Ashkelon.
Pihak “Israel” belum mengonfirmasi serangan terhadap Bandara Ben Gurion atau apakah ada roket yang berdampak.
Hamas melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10), mengatakan serangan multifront yang mengejutkan terhadap “Israel” adalah sebagai tanggapan terhadap penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki dan meningkatnya kekerasan pemukim. Dikatakan bahwa mereka menembakkan roket dan menangkap banyak warga “Israel”.
Setidaknya 400 warga Palestina telah tewas dan hampir 2.200 lainnya terluka dalam serangan itu, menurut sumber medis di Gaza, sementara jumlah korban tewas di “Israel” telah meningkat menjadi lebih dari 700 orang. (zarahamala/arrahmah.id)