GAZA (Arrahmah.com) – Sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam, menyampaikan salam jihad kepada ikon tawanan Palestina yang saat ini masih mendekam di penjara penjajah Zionis “Israel”, Nael Barghouthi.
“Salam jihad untuk legenda penjara serta ikon perlawanan dan ketabahan, Nael Barghouthi. Kami katakan padanya, sebagaimana kami patahkan belenggu dalam pertukaran tawanan, maka kami akan patahkan hidung penjajah “Israel”, dan anda akan mendapatkan kebebasan kembali,” kata juru bicara Brigade al-Qassam, Abu Ubaidah, Selasa (20/11/2018) malam.
Nael Barghouti masuk dalam Guinness Book of Records sebagai tawanan politik terlama di dunia. Dia telah menghabiskan hidupnya selama 39 tahun di penjara “Israel”.
Nael Barghouti lahir pada tanggal 24 Oktober 1957, di desa Kober, pinggiran kota Ramallah, di wilayah tengah Tepi Barat.
Pertama kali ditangkap dan ditawan oleh penjajah Zionis “Israel” pada 4 April tahun 1978. Saat itu dia duduk di bangku SMU dan usianya belum genap 19 tahun.
Setelah 12 hari ditawan, penjajah Zionis “Israel” menangkap kakaknya bernama Omar dan sepupunya Fakhri.
Ketiganya dihukum penjara seumur hidup dengan dalih telah membunuh seorang perwira militer penjajah Zionis di utara Ramallah, membakar pabrik minyak di wilayah Palestina yang diduduki penjajah Zionis sejak tahun 1948 dan dituduh melakukan pemboman sebuah kafe di wilayah al-Quds.
Selama 33 tahun berturut-turut Nael Barghouti menghabiskan hidupnya di penjara-penjara “Israel”. Ayah dan ibunya meninggal pada saat dia berada di dalam penjara penjajah Zionis. Sampai akhirnya penjajah Zionis membebaskannya pada 18 Oktober 2011 dalam kesepakatan pertukaran tawanan bersama 1047 tawanan Palestina lainnya untuk pembebasan serdadu penjajah Zionis Gilad Shalit.
Penjajah Zionis tidak memberi kesempatan kepada Barghouthi untuk bersukacita menikmati kebebasan terlalu lama. Pada 18 Agustus 2014, pasukan penjajah Zionis kembali menangkapnya untuk melanjutkan hukuman yang ditetapkan sebelum dia dibebaskan.
Sumber: Pusat Informasi Palestina
(ameera/arrahmah.com)