JALUR GAZA (Arrahmah.com) – Sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam, telah mengakhiri gencatan senjata yang sudah berlangsung selama dua tahun sebagai penyikapan atas dua hari serangan udara Zionis Israel di Jalur Gaza yang menewaskan 16 orang.
“Tidak ada lagi gencatan senjata apapun dengan musuh,” tegas Brigade Al Qassam dalam pernyataan yang disebarkan melalui statsiun radio milik Hamas pada hari Sabtu (20/8/2011).
Sekurangnya 16 warga Palestina terbunuh dan puluhan orang lainnya terluka dalam dua hari penyerangan biadab yang dilancarkan oleh militer Israel di atas Jalur Gaza, yang dimulai pada hari Kamis, hanya beberapa saat setelah delapan warga Israel terbunuh di dekat kota Eilat, Laut Merah.
Sumber medis menyatakan bahwa seorang anak yang berusia tiga tahun merupakan salah satu di antara korban dalam serangan di Gaza.
Sejumlah pejabat Israel, yang menyalahkan kelompok mujahidin di Gaza yang terkenal dengan nama Komite Perlawanan (PRC) atas serangan tak diduga-duga di Sinai pada hari Kamis dan telah bersumpah untuk mengerahkan seluruh kekuatan militer terhadap Gaza dalam rangka menanggapi serangan tersebut.
Israel menyatakan bahwa penyerang telah masuk melalui Jalur Gaza. Namun PRC, yang tidak berafiliasi dengan Hamas, menolak keterlibatannya dalam insiden itu.
Sementara itu Hamas menyatakan belum merencanakan apapun untuk menanggapi serangan brutal Israel. Namun Hamas telah memperingatkan bahwa pihaknya akan melakukan perlawanan terhadap agresi apapun yang dilakukan di Jalur Gaza. (althaf/arrahmah.com)