GAZA (Arrahmah.id) – Setidaknya 13 sandera yang ditangkap oleh sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, tewas akibat serangan udara “Israel” yang menyerang Gaza tadi malam, demikian pernyataan kelompok bersenjata tersebut, Jumat, 13 Oktober 2023.
“Warga asing dan warga “Israel” terbunuh akibat serangan intens “Israel” di Gaza utara dan di dalam Kota Gaza selama 24 jam terakhir,” kata al-Qassam dalam pernyataan pers yang dikirim ke The New Arab.
Enam sandera tewas akibat serangan udara “Israel” tanpa pandang bulu di Jalur Gaza utara, sementara tujuh lainnya tewas dalam serangan terpisah oleh “Israel” di Kota Gaza, menurut pernyataan itu.
Tentara “Israel” mengumumkan bahwa mereka menyerang sekitar 750 sasaran tadi malam di Jalur Gaza, termasuk terowongan bawah tanah milik Hamas, kompleks dan situs militer, rumah pejabat, gudang senjata, dan ruang komunikasi, selain melenyapkan para aktivis.
Tentara “Israel” diketahui mengikuti prosedur kontroversial yang dikenal sebagai “Doktrin Hannibal” sehubungan dengan tentara dan warga sipil yang ditangkap. Aturan ini diperkenalkan pada 1986 setelah tentara “Israel” mengalami serangkaian penangkapan di Libanon oleh kelompok perlawanan yang memaksa “Israel” melakukan pertukaran tahanan.
Teks lengkap dari doktrin tersebut diterbitkan pada 2003, dan kutipan dari doktrin yang dibagikan pada 2014 oleh organisasi-organisasi “Israel” menyatakan, “Selama penculikan, tugas utama adalah menyelamatkan tentara kita dari para penculik, bahkan dengan mengorbankan atau melukai mereka.”
Pengeboman “Israel” telah menewaskan 1.537 warga Palestina di Gaza, kata kementerian kesehatan di jalur yang terkepung, dan menambahkan bahwa 6.612 orang terluka. Di antara korban tewas terdapat 500 anak-anak. (zarahamala/arrahmah.id)