GAZA (Arrahmah.com) – Brigade Al-Aqsha yang berafiliasi dengan Fatah pada Kamis (14/8/2014) menerbitkan video yang menuduh “Israel” menyembunyikan jumlah yang sebenarnya dari tentara yang “Israel” yang tewas di Gaza, dan menantang “Israel” untuk “mengungkapkan nasib seorang perwira Israel” yang terbunuh.
Dalam sebuah pesan yang ditujukan kepada orang-orang “Israel” dalam bahasa Ibrani, juru bicara anonim dari Brigade al-Aqsa mengatakan bahwa kelompok itu “menantang “Israel” untuk mengungkapkan nasib petugas teknis mereka Sani Tomen Yaron, pemegang nomor militer 7599999.”
Juru bicara itu mengatakan bahwa Yaron, yang namanya juga bisa menjadi “Yaron Snitman,” telah tewas dalam sebuah bentrokan setelah penyergapan yang dilancarkan oleh pejuang al-Aqsa di Beit Hanoun. Namun ia tidak memberikan rincian mengenai apakah ia telah ditangkap atau dibunuh.
Juru bicara itu menuduh Netanyahu telah berbohong kepada orang-orang “Israel”, dan ia mengatakan bahwa perdana menteri “Israel” itu telah menyembunyikan jumlah tentara yang terluka dan tewas dalam pertempuran.
Selanjutnya, juru bicara itu juga mengutuk “kejahatan” yang dilakukan oleh Netanyahu terhadap anak-anak, wanita dan orang tua di Gaza.
Seperti biasa, seorang jurubicara militer “Israel” membantah laporan itu dan mengatakan bahwa ia mengetahui keberadaan prajurit itu dan “dia berada di rumah dan keadaannya baik-baik saja dan semuanya baik-baik saja.”
Tidak ada tentara yang bernama “Sani Tomen Yaron” atau “Yaron Snitman” yang telah terdaftar di antara catatan korban yang telah dirilis oleh militer “Israel”. Palestina sebelumnya telah menuduh “Israel” mengecilkan jumlah korban prajuritnya yang tewas.
Militer mengatakan bahwa sebanyak 64 tentaranya telah tewas sejak dimulainya invasi darat Gaza, sementara itu lebih dari 1.000 terluka.
Kelompok militan Palestina di Gaza pada bulan Juli mengaku telah menangkap seorang tentara “Israel” bernama Oron Shaul, yang pada awalnya laporan itu ditolak oleh “Israel”, tapi kemudian “Israel” mengakui bahwa tentaranya yang bernama Oron telah tewas dalam pertempuran.
Pada awal Agustus, pasukan “Israel” menuduh pejuang Palestina menangkap seorang tentara “Israel” selama penyergapan di dekat Rafah, dimana tuduhan itu disangkal oleh kelompok pejuang Palestina. Pasukan “Israel” kemudian menanggapi dengan membombardir Rafah, menewaskan sekitar 150 orang.
(ameera/arrahmah.com)