LONDON (Arrahmah.id) – Terorisme Islamis masih menjadi ancaman terbesar bagi keamanan nasional Inggris, Menteri Dalam Negeri Suella Braverman memperingatkan pekan ini, Sunday Times melaporkan.
Braverman mengumumkan peluncuran kembali Kontes Strategi Kontraterorisme pekan lalu. Menurut tinjauan Kontes, yang diluncurkan pada Selasa (11/7), terorisme Islam masih menyumbang tiga perempat dari beban kasus di MI5.
Pasukan kontraterorisme di Inggris saat ini memiliki sekitar 800 investigasi langsung dan melakukan 169 penangkapan karena pelanggaran terkait teror pada 2022, tambah laporan Sunday Times.
Dalam pidatonya, Braverman mengatakan: “Terorisme Islam tetap menjadi ancaman utama, terorisme menjadi semakin tidak dapat diprediksi, membuat kasus lebih sulit untuk dideteksi dan diselidiki.”
Sebuah serangan yang direncanakan ISIS pada pertemuan publik di Inggris digagalkan bulan lalu setelah plot tersebut diungkap oleh pasukan Irak yang menyerbu dan membunuh puluhan milisi di Irak.
Dalam sebuah wawancara dengan Daily Mirror, Jenderal Abdul Wahab Al-Saadi, perwira kontraterorisme paling senior Irak, mengatakan bahwa ISIS “berbicara dengan teroris yang berbasis di Inggris dan kami tahu apa yang mereka rencanakan.”
Dia menggambarkan upaya tersebut, yang akan dilakukan oleh warga negara Inggris yang berbasis di Inggris, sebagai “serangan besar,” menambahkan: “Saya dapat memberi tahu Anda bahwa dari informasi yang kami temukan di lokasi salah satu penggerebekan baru-baru ini, tujuan berikutnya adalah serangan (teroris) akan terjadi di Inggris.” (zarahamala/arrahmah.id)