YOGYAKARTA (Arrahmah.com) – BPPTKG Yogyakarta menaikkan status Gunung Merapi dari waspada naik ke siaga. Naiknya status siaga ini ditetapkan BPPTKG sejak Kamis (5/11) pukul 12.00 WIB.
BPPTKG memprediksi seandainya terjadi erupsi Gunung Merapi, karakternya akan menyerupai saat meletus di tahun 2006 yang lalu. Karakter erupsi di tahun 2006 ini berkategori efusif.
“Sebenarnya tidak keluar dari skenario yang kita sampaikan. Karakter utamanya masih efusif,” ujar Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, Kamis (5/11), lansir Merdeka.com.
Menurut Hanik, meskipun karakter erupsi Gunung Merapi diprediksi akan efusif namun ada potensi pula berkarakter eksplosif. Potensi munculnya letusan eksplosif ini berdasarkan data adanya peningkatan aktivitas.
Hanik merinci dari data pemantauan aktivitas vulkanik saat ini, Gunung Merapi sudah melampaui kondisi menjelang munculnya kubah lava pada tahun 2006.
Meskipun demikian dari pengamatan BPPTKG, terag Hanik, di puncak per tanggal 3 November 2020 belum muncul kubah lava.
“Dari data ini kami menyampaikan kemungkinan adanya eksplosif karena data-data itu. Tetapi ini masih bagian karakternya Merapi,” ucap Hanik.
Sementara itu Kasi Gunung Merapi, BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso menambahkan karakter utama erupsi diprediksi tetap efusif atau mirip dengan tahun 2006. Hanya saja diiringi dengan eksplosif. Agus memprediksi seandainya terjadi eksplosif maka tidaklah besar laiknya erupsi di tahun 2010.
“Jadi eksplosif ini hanya mengiringi karakter utama dari efusif. Tipe erupsi itu ada tipe Merapi dan tipe Merapi plus eksplosif, ini yang dimaksud. Bukan seperti erupsi eksplosif 2010 atau erupsi eksplosif Vulkanian,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.com)