JAKARTA (Arrahmah.id) – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar, menegaskan komitmen pihaknya dalam mendukung program makan bergizi gratis yang menjadi salah satu prioritas Presiden RI, Prabowo Subianto.
Taruna bahkan memastikan BPOM siap bertanggung jawab jika pada pelaksanaan program tersebut memicu dampak negatif, termasuk kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan.
“Badan POM akan berkontribusi dan bertanggung jawab kalau terjadi kejadian luar biasa. Ya itu (keracunan) kejadian luar biasa,” kata Taruna, Selasa (10/12/2024), dikutip dari Inilah.com.
Lebih lanjut, Taruna mengatakan pihaknya sudah memiliki 13 program unggulan yang siap mengawal Makan Bergizi Gratis dari produksi hingga distribusi.
“Makan bergizi gratis, komitmen kami sangat jelas. Kami akan mendukung secara maksimal untuk makan bergizi gratis,” tegas Taruna.
“Badan POM akan mengambil 13 item mulai dari melihat sarana produksinya, produksi makanan itu yang akan dikonsumsi adik-adik, kemudian bagaimana keamanannya, kemudian bagaimana gizinya, terus distribusinya,” ungkapnya.
Keterlibatan pihaknya dalam program makan bergizi gratis, lanjut Taruna dikarenakan merujuk dari tugas, pokok, dan fungsi BPOM yang dinilai penting dalam menjamin berbagai makanan yang disajikan ke masyarakat.
Program Makan Bergizi Gratis di Indonesia dijadwalkan bergulir mulai 2 Januari 2025. Pada tahap awal, program ini akan berlangsung selama 3 bulan dengan menyasar 3 juta penerima manfaat dan dialokasikan anggaran sebesar Rp71 triliun dari APBN.
(ameera/arrahmah.id)