SARAJEVO (Arrahmah.com) – Jaksa di Bosnia mendakwa tiga orang pria dengan tuduhan “terorisme” pada Senin (23/4/2012) terkait serangan terhadap Kedutaan AS di ibukota, Sarajevo tahun lalu.
Serangan bersenjata oleh Mevlid Jasarevic (23) dari negara tetangga Serbia, menyulut perdebatan sengit di wilayah Bosnia yang masih belum pulih dari perang tahun 1990-an.
Jarasevic menghabiskan waktu 50 menit menembaki Kedutaan AS di pusat kota Sarajevo dengan senapan otomatis pada bulan Oktober tahun lalu, menyerang bangunan lebih dari 100 kali dan melukai dengan serius seorang polisi. Seorang penembak jitu menembaknya dan akhirnya dia ditangkap.
Kantor kejaksaan mengatakan dalam sebuah statemen, Jasarevic, Emrah Fojnica dan Munib Ahmetspahic dituduh membentuk sebuah kelompok “teroris” di timur laut desa Gornja Maoca.
Fojnica dan Ahmetspahic dituduh membantu Jasarevic melakukan serangan itu dan menyembunyikan bukti.
Jasarevic berbicara tentang motifnya dalam sebuah video yang direkam sebelum serangan terjadi dimana harian Sarajevo Dnevni Avaz mempublikasikan di situsnya pekan lalu.
“Saya tidak perlu menjelaskan mengapa saya menyerang Amerika,” kata pria berjenggot, duduk sendirian di kamar dengan dua senapan otomatis bersandar pada dinding di belakangnya.
“Mereka telah meluncurkan perang melawan Islam dan kaum Muslim di seluruh dunia. Mereka membunuh ummat Islam, memperkosa istri mereka, menangkap yang tua dan muda, melakukan apapun yang mereka inginkan,” katanya.
Para pengamat mengatakan jumlah Islamis di Bosnia telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, menghubungkannya dengan meluasnya kemiskinan, terhambatnya pembangunan ekonomi dan lemahnya penegakan hukum.
Jasarevic lahir di Serbia selatan kota Novi Pazar, tetapi menghabiskan bertahun-tahun di Austria. (haninmazaya/arrahmah.com)