MOSKOW (Arrahmah.com) – Julian Assange, pendiri Wikileaks, mengungkapkan bahwa Amerika Serikat telah berusaha untuk melengserkan Presiden Suriah sejak tahun 2006, salah satunya dengan mengadu domba dan menciptakan ketegangan antara Sunni dan Syiah.
Assange mengatakan AS telah berupaya membuat Pemerintah Suriah ketakutan, bereaksi berlebihan, dan menciptakan ketegangan antara Sunni dan Syiah.
Assange mengklaim bahwa anggota pasukan serangan udara AS, Inggris, dan Perancis bertemu dengan perwakilan dari Startfor, perusahaan intelijen global, sebelum Desember 2011. Para pejabat menyatakan bahwa ada agen khusus yang bertindak di Suriah sehingga AS memiliki alasan untuk dapat menyerang pertahanan Suriah melalui serangan udara.
Seperti dilansir CNN (21/12/2015), negara-negara Barat dan beberapa negara Timur Tengah tidak menganggap Asad sebagai pemimpin otoritas yang sah dari Suriah. Sementara Rusia, salah satu sekutu Asad, menilai bahwa Asad harus tetap memimpin Suriah.
(fath/arrahmah.com)