NEW YORK (Arrahmah.com) – Mark Zuckerberg kehilangan harta sebesar $ 7,2 miliar setelah sejumlah perusahaan menarik iklan dari jaringan Facebook Inc.
Saham perusahaan media sosial tersebut turun 8,3% pada hari Jumat (26/6/2020), terbesar dalam tiga bulan, setelah Unilever, salah satu pengiklan terbesar di dunia, bergabung dengan merek lain dalam memboikot iklan di jejaring sosial.
Unilever mengatakan akan berhenti menghabiskan uang dengan properti Facebook tahun ini.
Penurunan harga saham ini telah menghilangkan US$ 56 miliar dari nilai pasar Facebook. Bukan cuma itu, ini pun mendorong kekayaan bersih Zuckerberg turun menjadi $ 82,3 miliar, sebagai mana ditulis Bloomberg, Sabtu (27/6).
Hal tersebut juga membuat Zuckerberg turun satu tingkat ke posisi keempat, dari deretan orang terkaya dunia. Ia disalip bos Louis Vuitton Bernard Arnault, yang menjadi orang ketiga terkaya, di bawah Jeff Bezos dan Bill Gates.
Perusahaan-perusahaan seperti Verizon Communications Inc hingga Hershey Co telah menghentikan iklan ke media sosial setelah para kritikus mengatakan bahwa Facebook telah gagal untuk secara memadai menghentikan ujaran kebencian dan informasi yang salah di platform mereka.
Coca-Cola Co mengatakan akan menghentikan semua iklan berbayar di semua platform media sosial selama setidaknya selama 30 hari ke depan.
Ini terkait perpolitikan AS yang mulai memanas karena Pemilu Presiden. Hastag #stophateforprofit digaungkan sejak kemarin.
Zuckerberg menanggapi kritik yang berkembang tentang informasi yang salah di situs tersebut. Ia mengatakan perusahaannya akan melabeli semua postingan yang berhubungan dengan pemungutan suara dengan tautan yang mendorong pengguna untuk melihat pusat informasi pemilih yang baru.
Facebook juga memperluas definisi tentang ujaran kebencian yang dilarang, menambahkan klausa yang mengatakan tidak ada iklan yang diizinkan jika mereka memberi label demografis lain sebagai berbahaya.
“Tidak ada pengecualian untuk politisi dalam kebijakan apa pun yang saya umumkan di sini hari ini,” kata Zuckerberg, sebagaimana dilansir Bloomberg.
(ameera/arrahmah.com)