HOMS (Arrahmah.com) – Mujahidin Islam dari berbagai kelompok jihad dan Tentara Kebebasan Suriah memang berhasil meraih banyak kemenangan dalam pertempuran darat. Namun persenjataan mereka yang sangat terbatas dan sederhana dari sisi kwalitas dan kwantitas bukanlah lawan yang sepadan bagi pesawat tempur dan helikopter tempur rezim Suriah.
Helikopter tempur dan pesawat tempur jenis Sukhoi dan Mig menjadi senjata utama militer rezim Suriah untuk menghancurkan desa-desa dan kota-kota demi mengalahkan mujahidin Islam dan Tentara Kebebasan Suriah. Roket berbobot ratusan kilo hingga satu ton leluasa ditembakkan dalam hitungan tiap beberapa menit dari udara. Tiada perlawanan berarti dari darat karena mujahidin Islam dan Tentara Kebebasan Suriah tidak memiliki senjata anti air craft.
Kehancuran yang ditimbulkan oleh roket-roket udara buatan Rusia dan Iran itu sungguh luar biasa. Dalam sepekan pertama bulan Syawwal 1433 H ini, lebih dari seribu warga muslim sunni gugur di Damaskus, Homs, Alepo, Idlib, Dier Ezur, Hamah dan berbagai wilayah Suriah lainnya. Rata-rata 200 warga muslim gugur per harinya.
Para aktivis kemanusiaan di Homs melaporkan bahwa dalam setiap pesawat tempur dan helikopter tempur rezim Suriah terbang selama 20 jam dan leluasa membombardir desa-desa dan kota-kota. Serangan udara 20 jam per hari itu hanya terjadi di Suriah semata. Pesawat tempur penjajah salibis ISAF di Afghanistan dan NATO di Irak sekalipun tidak sampai membombardir selama itu setiap harinya.
Bombardir secara massif dan biadab itu menyasar semua orang sehingga menewaskan ribuan warga sipil muslim sunni, mujahidin Islam dan Tentara Kebebasan Suriah. Bangunan dan hewan tidak luput dari kematian. Masjid-masjid, sekolah-sekolah, sarana umum dan rumah-rumah warga hancur lebur oleh serangan-serangan brutal itu.
Para aktivis kemanusiaan di Homs melaporkan masjid jami’ Syamsi Basya di wilayah Bab Turkuman, propinsi Homs mengalami kehancuran setelah dihantam oleh roket pesawat udara rezim Suriah pada Kamis (23/8/2012). Masjid jami’ Syamsi Basya merupakan salah satu masjid tua dan bersejarah di propinsi Homs karena dibangun sejak era kekhilafahan Turki Utsmani.
(muhib almajdi/arrahmah.com)