TRIPOLI (Arrahmah.com) – Sebuah pesawat tempur AS F-15 jatuh selama serangan yang dilakukan aliansi Barat di Libya, lapor The Daily Telegraph. Militer AS mengonfirmasi kecelakaan tersebut dan mengatakan bahwa itu murni kecelakaan bukan akibat serangan musuh.
Angkatan udara AS bersama Perancis, Inggris dan beberapa negara Eropa lainnya mengambil bagian dalam penyerangan ke Libya.
Libya menjadi sasaran pemboman udara hingga malam keempat. AS dan sekutunya memotivasi pemboman dan resolusi DK PBB memberikan hak kepada mereka. Sementara itu, sejumlah negara termasuk Liga Arab mengklaim bahwa resolusi DK PBB ingin menegakkan apa yang disebut zona larangan terbang di Libya namun tidak ada yang setuju dengan pemboman.
Sementara itu, situasi di Libya semakin mencapai kebuntuan. Media Barat mengatakan bahwa pemberontak yang pasukannya 90% adalah sipil, memiliki harapan yang besar untuk militer Libya yang sejak awal revolusi pergi ke sisi mereka.
Mereka percaya bahwa setelah aliansi Barat menyebabkan kerusakan ke fasilitas militer Gaddafi, mereka dapat mulai “membebaskan” kota di negara itu yang belum berada di bawah kekuasaannya termasuk ibukota, Tripoli.
Tetapi aksi pertama mereka-pawai spontan dari Benghazi ke Ajdabiya-tidak mendapatkan dukungan militer Libya. Mereka menyatakan bahwa mereka tidak akan bertindak tanpa rencana yang spesifik.
Akibatnya, ratusan pemberontak dengan senapan mesin, peluncur granat dan senjata anti-aircraft, mencapai perbatasan Ajdabiya tanpa menemui perlawanan.
Sepanjang perjalanan hanya menemui tank dan kendaraan militer terbakar milik tentara Gaddafi, yang sebelumnya telah mengalami serangan udara dari militer aliansi Barat. Sebuah pabrik kilang telah hancur di pinggiran kota Ajdabiya, kebakaran masih berlangsung.
Pada Senin pagi, beberapa kelompok pemberontak, terlibat dalam pertempuran dengan pasukan pemerintah dan menimbulkan kerugian yang memaksa untuk mundur.
Perwakilan pemberontak mengatakan kepada AP bahwa meskipun Barat melemahkan kekuatan Gaddafi, mereka masih perofesional dan lebih terorganisir. (haninmazaya/arrahmah.com)