KIDAL (Arrahmah.com) – Dua tentara rezim sekuler Chad dinyatakan tewas dan belasan lainnya cedera menurut catatan awal, akibat serangan bom bunuh diri pada Jum’at pagi (12/4/2013) di pasar kota Kidal, Mali Utara, demikian laporan koresponden situs Sahara Media dari kota Kidal.
Seorang warga mendekati beberapa kendaraan militer pasukan Chad yang berada di pasar kota Kidal dan kemudian meledakkan dirinya di tengah mereka. Ledakan keras itu seketika menewaskan dua tentar Chad dan mencederai belasan lainnya. Sejumlah saksi mata menyatakan kepala pelaku serangan terputus dari badannya dan anggota badannya tercecer di sekitar lokasi ledakan.
Raut wajah pelaku serangan bom syahid dinyatakan menyerupai raut wajah penduduk suku Fallan yang mendiami wilayah Mali Utara. Ketakutan dan kekacauan melanda para tentara Chad yang lolos dari maut. Mereka menghamburkan peluru hidup dan menembak secara membabi buta ke segala arah. Penduduk yang tengah berada di pasar Kidal harus berlarian mencari perlindungan dari peluru nyasar.
Pasca ledakan, Gerakan Nasional Pembebasan Azawad segera memblokade wilayah sekitar lokasi ledakan. Sementara itu tentara Chad menangkapi penduduk di pasar Kidal yang diduga terkait dengan pelaku serangan bom syahid.
Pasukan penjajah salibis Perancis, pasukan rezim sekuler Dewan Kerjasama Ekonomi Afrika Barat (ECOWAS) dan pasukan rezim sekuler Mali sejak tiga bulan terakhir melakukan operasi militer besar-besaran untuk menghancurkan penerapan syariat Islam yang dilakukan oleh pemerintahan mujahidin Islam di Afrika Utara. Mujahidin Anshar ad-Dien, Al-Qaeda Negeri Maghrib Islam (AQIM) dan Jama’ah Tauhid wal Jihad melawan invasi militer sekuler internasional tersebut dengan perang gerilya di wilayah gurun Sahara yang luas dan pegunungan Efogas yang terjal.
Pasukan khusus Chad yang menjadi ujung tombak pasukan invasi militer tersebut telah mendapatkan pukulan berat secara bertubi-tubi dari mujahidin Islam di Mali Utara. Komandan tertinggi pasukan khusus Chad di Mali Utara, Jendral Abdul Aziz Hasan Adam, telah tewas di tangan mujahidin. Sementara itu putra presiden Chechnya, Mayor Jendral Muhammad Idris Debby, cedera parah pada Ahad (24/2/2013) lalu. (muhibalmajdi/arrahmah.com)