MOGADISHU (Arrahmah.com) – Serangan bom syahid yang dilakukan mujahidin Asy-Syabaab Somalia terhadap sebuah restoran yang biasa dikunjungi pasukan penjajah salibis Uni Afrika di kota Baledwine pada Ahad (20/10/2013) siang telah menewaskan sedikitnya 25 tentara, laporan Syahadah.
Juru bicara militer Mujahidin Asy-Syabaab Somalia, Syaikh Abdul Aziz Abu Mush’ab, dalam pembicaraan lewat telepon dengan kantor berita Syahadah menyatakan serangan bom syahid pada (20/10/2013) siang terhadap sebuah restoran di Baledwine telah menewaskan sedikitnya 25 tentara dan mencederai 35 lainnya. Sebanyak 13 tentara yang tewas berasal dari Ethiopia, sementara 12 tentara lainnya berasal dari Djibouti dan tentara rezim sekuler Somalia.
Saikh Abu Mush’ab menyatakan serangan terhadap restoran di timur kota Baledwine, provinsi Islam Shabelle Bawah tersebut adalah serangan bom syahid. Restoran tempat makan pasukan salibis Uni Afrika tersebut terletak berhadapan dengan kantor pemerintahan kota Baledwine.
Syaikh Abu Mush’ab menyatakan serangan bom syahid tersebut dilakukan oleh seorang tentara rezim sekuler Somalia yang telah bergabung dengan mujahidin Asy-Syabaab. Serangan itu juga menewaskan perwira militer yang bekerja sebagai penerjemah, beberapa pejabat dan anggota parlemen rezim sekuler Somalia.
Pemerintahan rezim boneka Somalia, Hasan Shaikh Mohammud, “hanya” mengakui 13 korban tewas dalam serangan terhadap restoran tersebut. Wakil walikota Baledwine yang diangkat oleh rezim sekuler Somalia, Baseer Daore, menyatakan pihaknya telah meminta pengiriman pesawat untuk mengangkut para korban ke Mogadishu.
Sementara itu jajaran komandan pasukan salibis Ethiopia enggan menyebutkan kerugian jiwa yang mereka alami. Mereka melarang para wartawan mengambil gambar korban tewas dan cedera di pihak pasukan Ethiopia.
Beberapa saat setelah serangan bom syahid, rezim sekuler Somalia dan pasukan salibis Uni Afrika memperketat pengamanan dalam kota Baledwine. Pada malam sebelumnya beberapa pria bersenjata yang diduga mujahidin Asy-Syabaab telah membunuh seorang perwira militer rezim sekuler Somalia, Abdul Fattah Gaore, di salah satu desa pinggiran kota Baledwine.
Serangan bom syahid yang menewaskan puluhan tentara salibis Ethiopia dan Djibouti ini terjadi hanya beberapa hari setelah Presiden Djibouti, Ismail Omar Guelleh menegaskan pihaknya tidak mempedulikan ancaman mujahidin Asy-Syabaab. Guelleh menegaskan pasukan Djibouti akan tetap dipertahankan di Somalia sampai stabilitas keamanan tercapai, menurut ungkapannya.
Pada pertengahan 2009 mujahidin Asy-Syabaab Somalia juga melakukan serangan bom syahid terhadap sebuah hotel di pusat kota Baledwine. Serangan itu menewaskan Omar Hasie, Menteri Keamanan rezim sekuler Somalia, beberapa pejabat pemerintah dan parlemen Somalia, serta Duta Besar Ethiopia untuk Somalia. (muhibalmajdi/arrahmah.com)