MOSUL (Arrahmah.com) – Tiga Mujahid yang melancarkan serangan martir menyerang markas kepolisian federal di Mosul pada Rabu (29/12/2010), meratakan bangunan dan membunuh komandan kepolisian boneka, seorang tokoh yang telah lolos dari maut sedikitnya lima kali dalam upaya pembunuhan terhadap dirinya beberapa waktu lalu.
Letnan Kolonel Shamil al-Jabouri yang tanpa henti mendukung pemerintah untuk menghabisi Mujahidin Al-Qaeda Irak di wilayah Mosul, menyoroti tantangan pemerintah boneka Irak dalam mengamankan negara saat AS mempersiapkan diri untuk pulang ke rumah mereka pada akhir tahun depan.
Tim penyelamat bekerja ekstra keras untuk membersihkan puing-puing bangunan dan berusaha menemukan kemungkinan korban tewas yang tertimbun reruntuhan. Otoritas Irak mengklaim korban tewas dalam serangan ini tidak terlalu banyak, karena saat serangan terjadi personil kepolisian banyak yang belum hadir di sana.
Serangan dimulai ketika tiga penyerang yang dilengkapi dengan rompi peledak memasuki gedung melalui celah di dinding dan meledakkan diri, menghancurkan satu komplek perumahan Kepolisian Nasional Irak Batalion 1 pada pukul 6.00.
Polisi boneka Irak mengklaim berhasil menembak salah seorang penyerang di halaman terbuka.
Salah seorang penyerang berhasil masuk ke lantai dasar markas kepolisian di mana saat itu al-Jibouri tengah tertidur dan ia tewas seketika setelah ledakan.
Ledakan demi ledakan begitu kuat sehingga meruntuhkan bangunan, mengubur sang komandan di bawah reruntuhan, ujar polisi setempat.
Para pejabat rumah sakit di kota tidak mau mengonfirmasi jumlah korban. Sedang Abdul-Rahiim al-Shemeri, seorang pejabat keamanan Dewan Provinsi Mosul mengatakan ia yakin target serangan saat itu adalah al-Jibouri yang bersumpah akan membersihkan pengaruh Al-Qaeda di kota tersebut.
“Kami telah kehilangan pedang Mosul, yang mengejar Al-Qaeda hingga keluar kota,” ujar al-Shemeri.Menurut al-Shemeri, “militan” setidaknya telah mencoba membunuh al-Jibouri selama lima kali.
Belum ada yang mengaku bertanggungjawab atas serangan ini. (haninmazaya/arrahmah.com)