KANDAHAR (Arrahmah.com) – Ledakan bom ranjau berhasil menewaskan lima polisi boneka di wilayah Afghanistan selatan ditengah meningkatkan serangan Mujahidin melawan tentara kolonial dan antek-anteknya.
Pejabat mengatakan pada Jumat (22/4/2011) bahwa polisi perbatasan dihantam oleh ledakan bom ranjau ketika kendaraan mereka melewati distrik Spin boldak, di provinsi Kandahar.
AFP melaporkan bahwa Mujahidin Afghanistan mengaku bertanggung jawab atas ledakan di spin Boldak yang dikirimkan melalui pesan teks.
Serangan ini merupakan serangan terakhir yang dilakukan terhadap polisi perbatasan dalam gelombang serangan yang dilancarkan Mujahidin yang terus meningkat setiap waktunya.
Sebelumnya tentara Salibis NATO tewas di provinsi Wardak dalam serangan serupa.
Dalam peristiwa lain, Habibullan Shoab Hekmatyar (17), keponakan dari Gulbuddin Hekmatyar, pendiri Hizb-i-Islami, gugur di provinsi Wardak. Ia pernah mengenyam pendidikan di Peshawar, Pakistan dan bergabung dalam barisan Jihad melawan tentara penjajah di provinsi Wardak.
Harun Zarghun, juru bicara Hizb-i-Islami mengatakan bahwa dia gugur setelah tentara koalisi melakukan serangan udara di distrik Nirkh.
NATO membenarkan serangan di distrik Nirkh namun tidak mengonfirmasi kematian Hekmatyar bersama empat orang lainnya. (haninmazaya/arrahmah.com)