DOHUK (Arrahmah.id) – Sebuah bom pinggir jalan yang ditanam oleh kelompok teroris PKK menewaskan seorang warga Denmark yang sedang bersepeda di Irak utara, kata Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG), Jumat (6/5/2022).
Menurut sebuah pernyataan dari polisi di wilayah Dohuk, Torbjorn Methmann tewas dalam ledakan pada Kamis. Polisi mengatakan Methmann dan rekannya, William Karlsson, juga berkebangsaan Denmark, sedang bersepeda di wilayah KRG ketika sepeda Methmann menghantam bom pinggir jalan.
Keduanya sedang dalam perjalanan ke kota Amedi, objek wisata populer di daerah yang terkenal dengan situs arkeologinya. Pernyataan itu juga mengatakan kelompok teroris PKK berada di balik pengeboman tersebut, lansir Daily Sabah.
Pejabat Kurdi Irak tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar dan pernyataan itu tidak memberikan bukti untuk mendukung klaim itu. Irak dipenuhi dengan ranjau darat dan persenjataan yang belum meledak yang tersisa dari konflik bertahun-tahun.
Pihak berwenang di Denmark mengonfirmasi bahwa seorang warga negara Denmark telah meninggal di Irak utara tetapi tidak mengatakan rincian lain.
Tur bersepeda tidak terlalu umum di daerah tersebut, karena jalan yang tidak beraspal dan infrastruktur yang rusak.
Pihak berwenang Irak telah berusaha membuka negara itu untuk pariwisata dalam beberapa tahun terakhir dan pemerintah federal di Baghdad menawarkan visa kepada turis pada saat kedatangan. Bagian utara yang dikelola KRG, dianggap lebih aman dan lebih stabil daripada wilayah Irak lainnya, biasanya menampung lebih banyak turis.
Irak Utara dikenal sebagai lokasi banyak persembunyian teroris PKK dan pangkalan dari mana mereka melakukan serangan di Turki. Militer Turki secara teratur melakukan operasi lintas batas di Irak utara. Turki telah lama menekankan bahwa mereka tidak akan menolerir ancaman teroris yang diajukan terhadap keamanan nasionalnya dan telah meminta para pejabat Irak untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melenyapkan kelompok teroris tersebut. Ankara sebelumnya mencatat bahwa jika langkah-langkah yang diharapkan tidak diambil, pihaknya tidak akan menghindar dari penargetan ancaman teroris. (haninmazaya/arrahmah.id)