WASHINGTON (Arrahmah.com) – Penggunaan bom ranjau oleh mujahidin Imarah Islam Afghanistan meningkat drastis pada tahun ini, menurut statistik Pentagon dan pejabat tinggi militer kafir AS, menempatkan serangan bom ranjau sebagai ancaman paling mengerikan untuk para tentara AS dan NATO yang berada di Afghanistan.
Di bulan juni tahun ini, tercatat terdapat 736 serangan bom ranjau, meningkat sebanyak 263 serangan dari Februari.
Masih menurut perhitungan Pentagon, jumlah angka kematian dan luka-luka pada tentara AS dan NATo di Afghanistan ikut meningkat berbanding lurus dengan peningkatan serangan bom ranjau. Di bulan Juni, tercatat 23 tentara AS tewas dan 166 luka-luka akibat serangan bom ranjau ini.
Serangan bom ranjau yang terakhir kali terjadi menewaskan 3 tentara penjajah NATO pada Kamis (9/7) lalu.
Mike Mullen dalam sebuah konferensi pers menanggapi pertanyaan wartawan, mengatakan bahwa ancaman terbesar untuk tentara AS dan sekutu yang menyebar di Afghanistan saat ini adalah penggunaan bom ranjau oleh “militan”.
Ia menambahkan, akan memikirkan cara untuk menggagalkan serangan-serangan bom ranjau yang telah dipersiapkan “militan” untuk para tentaranya. (haninmazaya/arrahmah.com)