Pakistan (armnews) – Dua pemboman bunuh diri menewaskan setidaknya 30 orang dan menyebabkan banyak lainnya luka-luka di kota Rawalpindi di Pakistan utara, kata para pejabat.
Salah satu bom menghantam sebuah bis yang membawa anggota pasukan keamanan
Ledakan kedua terjadi di sebuah pos pemeriksaan, yang menyebabkan beberapa petugas luka parah, dan dikhawatirkan jumlah korban jiwa akan bertambah.
Kedua serangan itu terjadi di saat mantan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif – yang digulingkan oleh Presiden Pervez Musharraf pada tahun 1999 – mengatakan dia akan kembali ke Pakistan pada hari Minggu dari pengasingan.
Sharif – yang memimpin Partai Muslim Liga N – sebelumnya pada bulan September berusaha pulang ke Pakistan tetapi langsung dideportasi ke Arab Saudi.
Bis terbakar
Para saksi mengatakan bis itu masuk ke kompleks Dinas Intelijen Militer Pakistan (ISI), diikuti oleh sebuah mobil kecil, yang meledak beberapa detik kemudian.
“Kami melihat bis terbakar dan para personil militer berusaha mematikan api. Saya tidak yakin orang-orang yang ada di dalam bis akan selamat,” kata Shoaib Abbasi, yang bekerja di sebuah hotel tidak jauh dari tempat ledakan, seperti dikutip oleh kantor berita AFP.
|
|
Tentara dan polisi dengan cepat menutup lokasi serangan, dan memerintahkan warga dan wartawan untuk menjauhi tempat tersebut.
Kedua kendaraan hancur dalam ledakan, yang juga merusak sejumlah gedung di sekitar tempat kejadian.
Seorang agen rahasia Pakistan yang berada di tempat serangan mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa bis itu memiliki 72 kursi, namun jumlah orang yang berada di dalamnya lebih banyak.
Sekitar 19 km dari tempat itu, seorang pembom di dalam mobil juga menyerang pos pemeriksaan, kata juru bicara angkatan darat Mayor Jenderal Waheed Arshad.
Laporan-laporan dari sejumlah sumber keamanan mengatakan setidaknya seorang petugas tewas dalam serangan tersebut.
“Keduanya adalah serangan bunuh diri,” kata Jenderal Arshad kepada para wartawan setempat.
Di Pakistan baru-baru ini terjadi sejumlah pemboman bunuh diri, termasuk serangan di Karachi yang menewaskan sedikitnya 135 orang.
Ini adalah serangan ketika yang terjadi di Rawalpindi, dan merupakan serangan pertama sejak keadaan darurat diberlakukan oleh Jenderal Musharraf.
Rawalpindi, yang terletak di dekat ibukota Islamabad, adalah markas besar angkatan bersenjata di Pakistan, dan tempat kantor militer Jenderal Musharraf.
Guncangan politik
Belum ada kelompok yang mengklaim bertanggungjawab atas pemboman-pemboman tersebut.
Namun wartawan BBC Barbara Plett di Islamabad mengatakan serangan-serangan seringkali diduga dilakukan oleh milisi pro Taliban yang membalas operasi militer di kawasan kesukuan di dekat perbatasan Afghanistan dan di Provinsi North-West Frontier.
Negara ini berada di tengah guncangan politik. Jenderal Musharraf memberlakukan keadaan darurat, yang oleh para pengritiknya dikatakan akan mengancam pemilihan umum yang dijadwalkan bulan Januari.
Pekan lalu, Mahkamah Agung Pakistan yang baru membatalkan gugatan hukum terakhir terhadap pemilihan kembali Jenderal Musharraf sebagai presiden pada bulan Oktober.
Musharraf berjanji akan mengundurkan diri sebagai panglima angkatan bersenjata dan menjabat sebagai presiden sipil. (bbc/armnews)