Baghdad – Sedikitnya 67 orang tewas dan hampir 100 orang lainnya luka-luka dalam dua pemboman terpisah di Baghdad, Irak.
Dalam salah satu serangan, sebuah truk tangki bahan bakar meledak dekat pom bensin di Mansour, daerah pinggiran yang dihuni banyak warga Sunni, dan menewaskan 50 orang.
Sebelumnya, sedikitnya 17 orang tewas dan 32 lainnya luka-luka dalam ledakan di distrik perbelanjaan daerah Syiah, Karrada.
Juga di Baghdad, militer Amerika mengatakan tiga serdadunya tewas dan enam lainnya luka-luka akibat sebuah bom pinggir jalan.
Bom Karrada itu diletakkan di dalam kendaraan yang diparkir dan meledak di sebuah daerah yang terdapat banyak toko-toko elektronik dan sebuah toko es krim terkenal, demikian menurut sejumlah laporan.
Sebuah bom mobil di daerah yang sama menewaskan 25 orang minggu lalu.
Karrada dilanda serangkaian serangan bom dalam 10 hari terakhir.
Hari Senin minggu lalu, empat bom mobil terpisah menewaskan 16 orang.
Mundurnya pihak Sunni
Dalam perkembangan lain, blok politik Arab Sunni utama di Irak, Front Kesepakatan Irak, mengatakan mereka menarik diri dari pemerintahan.
Kelompok yang memiliki enam menteri di kabinet itu mengatakan, pemerintah pimpinan Syiah gagal memenuhi sejumlah tuntutan mereka, termasuk sebuah tuntutan agar milisi-milisi Syiah ditindak keras.
Para pemimpin Sunni juga sudah menuntut agar diberi wewenang yang lebih besar dalam masalah keamanan.
Dan para pejabat Irak mengatakan, lebih dari 1.600 warga sipil tewas bulan Juli, peningkatan sekitar sepertiga dari bulan sebelumnya.
Angka ini juga lebih tinggi dari jumlah kematian warga sipil di bulan Februari, ketika Amerika meluncurkan penambahan pasukan, yang melibatkan pengerahan ribuan pasukan tambahan ke Baghdad.
Militer Ameirka mengatakan tingkat kematian tentara Amerika turun ke tingkat terendah bulan lalu.