KABUL (Arrahmah.id) — Sebuah bom mobil meledak saat jamaah meninggalkan masjid Kabul usai melaksanakan shalat Jumat. Ledakan ini menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai 41 orang, termasuk beberapa anak.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas pemboman itu, yang terbaru dalam gelombang serangan sejak Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan lebih dari setahun yang lalu.
Kolom asap hitam membubung ke langit dan tembakan terdengar beberapa menit setelah ledakan di dekat masjid, yang terletak di lingkungan diplomatik terkenal di ibu kota Afghanistan.
Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri yang ditunjuk Taliban, Abdul Nafi Takor, mengatakan kendaraan dengan bahan peledak diparkir di pinggir jalan dekat masjid dan diledakkan saat jamaah pulang setelah shalat Jumat.
Dia menambahkan penyelidikan sedang berlangsung, dengan polisi di lokasi.
“Banyak orang menjadi orban atau terluka,” kata Mohammad Basir, seorang saksi mata, seperti laporan Associated Press (23/9/2022).
“Saya tidak tahu apakah ada bahan peledak yang diletakkan di pinggir jalan atau apakah itu bom mobil, tetapi ada ledakan, dan semua orang berada dalam situasi yang buruk.”
Saksi mata lainnya, Allah Noor, mengatakan ledakan itu sangat kuat. “Saya keluar dan menyeberang jalan ketika terjadi ledakan,” katanya.
“Tepat setelah ledakan, orang-orang dengan gugup mulai mengevakuasi korban yang terluka ke rumah sakit.”
Rumah Sakit Darurat Italia, salah satu klinik Kabul yang merawat para korban, mengatakan mereka menerima 14 korban dari lokasi tersebut, dengan empat meninggal pada saat kedatangan.
Khalid Zadran, juru bicara kepala polisi Kabul, mengatakan jamaah sengaja menjadi sasaran saat mereka meninggalkan Masjid Wazir Akbar Khan.
“Menargetkan masjid dan jamaah adalah kejahatan yang tak termaafkan, bangsa harus bekerja sama dengan rezim dalam memberantas penjahat,” kata juru bicara pemerintah Taliban Zabihullah Mujahid. (hanoum/arrahmah.id)