KABUL (Arrahmah.com) – Serangkaian ledakan bom yang menarget polisi Kabul menewaskan seorang kepala polisi distrik dan pengawalnya serta melukai lima orang lainnya (10/2/2021).
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas rangkaian pengeboman yang diledakkan dari jarak jauh atau dipicu oleh pengatur waktu.
Dilansir Afghanistan Times (10/2), serangan terbesar menghantam sebuah mobil polisi di kawasan Kabul Barat. Kekuatan ledakan begitu besar sehingga mobil itu terbalik, menewaskan kepala polisi Distrik 5 kota itu, Mohammadzai Kochi, dan pengawalnya.
Juru bicara polisi Kabul Ferdaws Faramarz mengatakan satu jam sebelum ledakan itu, dua ledakan bom lainnya terjadi. Salah satunya, sekitar 500 meter dari tempat mobil polisi yang menjadi sasaran, melukai empat warga sipil. Tidak ada korban jiwa dalam ledakan lainnya, yang terjadi di tempat lain di Kabul.
Afghanistan telah mengalami lonjakan pengeboman secara nasional, pembunuhan bertarget, dan kekerasan di medan perang sementara negosiasi perdamaian di Qatar antara Taliban dan Afghanistan mengalami kebuntuan.
Militan Islamic State (ISIS) telah mengklaim bertanggung jawab atas beberapa serangan itu. Pemerintah menyalahkan Taliban atas beberapa serangan lainnya yang tidak diklaim pihak manapun. Namun Taliban membantah bertanggung jawab atas sebagian besar serangan itu.
Di provinsi Ghazni, Afghanistan Timur, juru bicara gubernur provinsi itu, Wahidullah Jumazada, mengatakan serangan udara yang dilangsungkan selama pertempuran dengan Taliban menewaskan sedikitnya 22 kombatan, termasuk sejumlah militan asing dalam kelompok itu.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid segera menyangkal pernyataan itu dalam cuitannya di Twitter. Ia mengatakan pasukan pemerintah Afghanistan justru dikalahkan dalam pertempuran di Ghazni. Ia juga mengklaim bahwa Taliban tidak memiliki pejuang asing di barisan mereka. (Hanoum/Arrahmah.com)