KERMAN (Arrahmah.id) — Ledakan dua bom di dekat makam Jenderal Iran Qasem Soleimani menewaskan setidaknya 103 orang pada Rabu (3/1/2024).
Bom meledak saat peringatan empat tahun kematiannya yang dihadiri ratusan orang, menurut laporan media Pemerintah Iran, IRNA (3/1).
Stasiun tv pemerintah menyebutnya sebagai serangan teroris.
Insiden ini terjadi sehari usai wakil pemimpin kelompok perlawanan PalestinaHamas yaitu Saleh Al Arouri–sekutu Iran–tewas dalam serangan drone di Beirut, Lebanon.
Dikutip dari kantor berita AFP (3/1), ledakan terjadi di dekat Kuil Saheb Al Zaman, Kota Kerman, kampung halaman Soleimani yang juga lokasi permakamannya.
Wakil Gubernur Kerman yakni Rahman Jalali menuturkan, ledakan itu adalah serangan teroris tetapi belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab.
“Jumlah orang tewas meningkat jadi 103 orang setelah tewasnya para korban luka dalam ledakan teroris,” lapor IRNA yang sebelumnya melaporkan 73 orang tewas.
Adapun 141 orang lainnya terluka dalam pemboman itu, lanjut IRNA, seraya menambahkan bahwa beberapa orang kondisinya kritis.
Kantor berita Iran lainnya yaitu Tasnim memberitakan, dua tas berisi bom meledak di lokasi menurut beberapa saksi.
“Pelaku… kejadian ini rupanya meledakkan bom dengan remot,” imbuh Tasnim.
Sementara itu, kantor berita ISNA mengutip Wali Kota Kerman Saeed Tabrizi yang mengatakan, bom-bom itu meledak dalam selang waktu sepuluh menit.
“Kami sedang berjalan ke permakaman ketika ada mobil tiba-tiba berhenti di belakang kami dan tempat sampah berisi bom meledak,” kata saksi mata yang dikutip ISNA.
“Kami hanya mendengar suara ledakan dan melihat orang berjatuhan. Ada bom di tempat sampah,” tambah keterangan saksi tersebut tentang bom di dekat makam Qasem Soleimani. (hanoum/arrahmah.id)