BAGRAM (Arrahmah.com) – Sebuah bom kembali meledak dan mengancam salah satu basis militer utama Amerika Serikat, landasan udara Bagram, di Afghanistan timur pada Selasa (2/6), kata pejabat.
Kementrian dalam negeri Afghanistan yanjg diwakili oleh juru bicaranya, Zemarai Bashary, menuduh insiden tersebut dilakukan oleh para mujahidin.
“Ini adalah aksi paling brutal yang pernah dilakukan oleh musuh,” kata Bashary. Hal ini ia ungkapkan karena menurut laporan versi AS dan pemerintah munafik Afghan ledakan tersebut diklaim telah menjatuhkan satu keluarga yang berada di dalam sebuah mobil yang ikut hancur karena ledakan.
Sejauh ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut, meskipun Bashary terus mengulang-ulang bahwa ledakan itu adalah salah satu aksi yang dilakukan oleh mujahidin.
Sehari sebelumnya, Senin (1/6), sekitar empat orang tentara kafir AS dan lebih dari puluhan lainnya tewas akibat insiden terpisah di sebelah timur dan utara Afghanistan.
Kekerasan di Afghanistan terus meningkat selama tiga tahun terakhir dan mencapai tingkatan paling tinggi pada tahun ini sejak AS memulai invasinya pada 2001.
Barack Obama, sang presiden negeri Paman Sam itu, mengatakan pihaknya tengah mengirim lebih dari 20.000 tentara tambahan ke Afghanistan, dalam rangka ‘mensukseskan’ agenda perang melawan terornya. Dan dalam rangka mensukseskan misinya tersebut, AS telah mengorban rakyat sipil Afghan dalam jumlah yang tidak sedikit. (Althaf/arrahmah.com)