WASHINGTON (Arrahmah.com) – Para senator AS sangat khawatir mengenai tingkat keamanan di fasilitas pemerintahan setelah beberapa bom rakitan ditemukan di 10 gedung federalnya.
Pada Rabu (8/7), Komite Senat di Senat Komite Keamanan dan Pemerintahan Dalam Negeri mengambil alih tugas Layanan Perlindungan Federal yang gagal dalam mencegah masuknya material membahayakan tersebut.
“Hal tersebut sangat mengherankan dan mengejutkan,” kata Senator Joe Lieberman, dari Connecticut.
“14 tahun setelah kejadian di kota Oklahoma, insiden ini sangat sulit diterima. Para karyawan federal yang bekerja di tempat ini ada di bawah pengawasan FPS. Begitupun dengan para pengunjung. Seharusnya, adanya alat proteksi tersebut, mudah bagi kami untuk menemukan hal-hal yang mencurigakan,” tambahnya.
Pada 19 April 1995, veteran angkatan perang James Timothy McVeigh dan Terry Nichols bersekongkol untuk menghancurkan komplek federald di kota Oklahoma dan menewaskan 168 orang yang berada di dalam kompleks tersebut.
Lieberman juga sangat menyesalkan bahwa waktu delapan tahun setelah tragedi 11 September yang menyebabkan kurang lebih 3.000 orang tewas, tidak menjadi pelajaran bagi AS mengenai tingkat keamanan di negaranya, sehingga, lagi-lagi, pihaknya harus kecolongan dengan ditemukannya beberapa bom di 10 gedung pemerintahannya. (Althaf/prtv/arrahmah.com)