KABUL (Arrahmah.com) – Serangan bom bunuh diri kembali menghantam Afghanistan, menewaskan sedikitnya 19 orang, Sabtu malam (30/6/2019), kata para pejabat.
Serangan yang diklaim episode baru kekerasan saat negosiasi untuk mengakhiri perang terus dilakukan di DOha ini terjadi di kantor pemerintahan.
Para petugas pemilu mendaftarkan para pemilih menjelang pemilihan presiden pada September di sebuah kantor di distrik Maroof di provinsi Kandahar selatan ketika penyerang melancarkan serangan menggunakan empat kendaraan Humvee, kata para pejabat.
Delapan petugas pemilu terbunuh, kata mereka. Sebelas anggota pasukan keamanan Afghanistan juga tewas bersama empat pelaku bom bunuh diri itu, kata Tadeen Khan, kepala polisi Kandahar.
Taliban, yang menolak proses pemilihan, mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Jurubicara Taliban, Qari Yousuf Ahmadi, mengatakan para pejuang kelompok itu juga membunuh 57 anggota pasukan keamanan Afghanistan dalam serangan itu dan menangkap 11 lainnya, tetapi para pejabat Afghanistan membantah laporan tersebut.
Kementerian dalam negeri dalam sebuah pernyataan mengatakan 25 mujahid Taliban tewas dalam bentrokan itu.
Taliban, yang telah mengendalikan separuh negara telah menolak seruan untuk gencatan senjata.
Dalam serangan terpisah, mujahidin Taliban membunuh delapan tentara Afghanistan dan melukai delapan lainnya di sebuah pos pemeriksaan militer di distrik Balabulak di provinsi Farah, Afghanistan barat, kata seorang pejabat setempat. (Althaf/arrahmah.com)