IDLIB (Arrahmah.id) — Dua belas tentara Suriah tewas pada hari Rabu (4/9/2024) oleh serangan bom bunuh diri kelompok perlawanan Suriah Hai’ah Tahrir asy Syam (HTS), menurut sebuah organisasi pemantau perang.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris (SOHR) mengatakan, dilansir The New Arab (5/9), kedua belas tentara rezim, termasuk seorang perwira, tewas di utara provinsi Latakia yang berdekatan dengan Idlib, benteng oposisi terakhir.
Jumlah korban tewas adalah “yang tertinggi di antara pasukan rezim di kawasan itu sejak September lalu”, menurut observatorium itu.
Rami Abdel Rahman, kepala Observatorium, mengatakan kepada AFP bahwa serangan itu merupakan bagian dari “eskalasi yang dilakukan HTS sejak Senin, yang mencakup serangan terhadap pasukan rezim di beberapa garis depan”.
Wilayah Idlib menjadi sasaran gencatan senjata yang ditengahi oleh Rusia dan Turki setelah serangan rezim pada Maret 2020. Meskipun berulang kali dilanggar, gencatan senjata sebagian besar masih berlaku.
HTS menguasai sebagian besar provinsi Idlib dan sebagian wilayah tetangga Aleppo, Hama, dan Latakia.
Lebih dari lima juta orang, sebagian besar mengungsi, tinggal di wilayah di luar kendali pemerintah di wilayah Idlib.
Perang Suriah pecah setelah Presiden Bashar al Assad menindas protes anti-pemerintah pada tahun 2011, dan telah menewaskan lebih dari 500.000 orang, membuat jutaan orang mengungsi dan menghancurkan infrastruktur dan industri negara tersebut. (hanoum/arrahmah.id)