KABUL (Arrahmah.com) – Puluhan orang tewas dalam ledakan bom bunuh diri yang dahsyat yang menargetkan sejumlah besar ulama di Kabul, Afghanistan.
Wahid Majroh, juru bicara kementerian kesehatan, mengatakan ledakan pada Selasa (20/11/2018) menewaskan sedikitnya 50 orang dan melukai lebih dari 70 orang lainnya.
Dia menambahkan, jumlah korban tewas bisa meningkat karena banyak dari mereka yang terluka berada dalam kondisi kritis.
Najib Danish, jurubicara kementerian dalam negeri, mengatakan bahwa seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan bomnya di dalam aula tempat ratusan ulama berkumpul untuk memperingat hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
“Saya mendengar ledakan itu, saya hanya berhasil membawa sepupu saya yang terluka parah keluar dari sana,” kata Ahmad Fahim yang sedang terbaring di ranjang rumah sakit.
“Tapi ketika aku sampai di sini, aku sadar kalau aku juga terluka.”
Pakar studi agama Mohammad Hanif mengungkapkan, ayat-ayat Al-Qur’an sedang dibacakan ketika ada ledakan memekakkan telinga yang diikuti oleh kekacauan di dalam aula yang penuh sesak.
“Lebih dari 60 atau 70 orang menjadi martir,” kata Hanif, (31), kepada kantor berita AFP di luar fasilitas trauma yang dikelola oleh LSM Darurat Italia. Dia lolos tanpa cedera.
“Mereka menderita luka bakar, semua orang di aula berteriak minta tolong.”
Pejabat di Rumah Sakit Darurat Kabul mengatakan 30 ambulan bergegas ke lokasi ledakan dan lebih dari 40 orang luka parah.
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengecam keras serangan tersebut dan menyatakan hari Rabu sebagai hari berkabung nasional, ungkap juru bicaranya, Haroon Chakhansuri, melalui Twitter.
Para saksi mengatakan kepada wartawan, ada sekitar 1.000 orang di dalam aula, termasuk beberapa ulama.
Belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan mematikan tersebut.
Taliban mengutuk serangan itu melalui pesan WhatsApp dan mengatakan pihaknya tidak punya sangkut-paut dengan serangan itu.
kecurigaan bahwa pemboman itu mungkin perbuatan ISIS cabang Afghanistan, yang dikenal sebagai IS Khorasan Province atau ISK-P.
(ameera/arrahmah.com)