WASHINGTON (Arrahmah.com) – Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, John Bolton, mengatakan pada Senin (11/3/2019) bahwa menteri luar negeri Pakistan telah meyakinkannya soal komitmen Islamabad untuk mengurangi ketegangan dengan India dan berurusan dengan “tegas” dengan para “teroris”.
Komentar Bolton ini menyusul pemboman bunuh diri 14 Februari, yang diklaim oleh kelompok yang bermarkas di Pakistan, yang menewaskan sedikitnya 44 polisi paramiliter India.
“Kami telah berbicara dengan Menlu Pakistan Qureshi untuk mendorong langkah yang berarti terhadap JeM (Jaish-e-Mohammed) dan kelompok teroris lain yang beroperasi dari Pakistan,” kata Bolton di Twitter.
“Menlu meyakinkan saya bahwa Pakistan akan bersikap tegas terhadap semua teroris dan akan melanjutkan langkah-langkah untuk mengurangi ketegangan dengan India,” tambah Bolton.
Pakistan, yang membantah tuduhan India membantu kelompok-kelompok militan, pekan lalu mengumumkan tindakan keras terhadap semua kelompok terlarang.
Kementerian luar negeri Pakistan pada Senin malam (11/3) mengatakan Qureshi memberi tahu Bolton “tentang langkah-langkah pengurangan eskalasi yang diambil oleh Pakistan” setelah misi pemboman udara yang dilakukan oleh kedua negara pada akhir Februari.
Qureshi mengatakan kepada Bolton bahwa serangan Pakistan di Kashmir pada 27 Februari adalah untuk membela diri dan pembalasan atas serangan India di wilayahnya sehari sebelumnya. New Delhi mengatakan pihaknya telah menghantam kamp pelatihan JeM di Pakistan, tetapi Islamabad membantah ada kamp semacam itu.
Kedua negara ini bertempur dalam pertempuran udara di Kashmir pada 27 Februari, dan beberapa hari kemudian Pakistan mengembalikan pilot India yang jatuh dalam langkah yang tampaknya melemahkan krisis.
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas, dalam konferensi bersama dengan Qureshi, memuji Pakistan pada Selasa (12/3) karena mengembalikan sang pilot dan menawarkan pembicaraan dengan India. Namun dia juga mendesak Islamabad untuk membasmi kelompok-kelompok militan yang menyerang negara-negara tetangga.
“Kami berdua sepakat bahwa terorisme lintas-perbatasan harus dihentikan secara permanen dan di sana juga ada tanda-tanda positif dalam beberapa hari terakhir yang sangat kami sambut,” kata Maas. “Pada akhirnya ini tentang memerangi segala jenis terorisme dan ekstremisme.” (Althaf/arrahmah.com)