ABUJA (Arrahmah.id) — Sedikitnya 55 orang tewas termasuk 33 istri anggota kelompok militan Islamic State West Africa Provience (ISWAP) pasca serangan yang dilakukan kelompok Boko Haram pada Selasa (6/12/2022) di Hutan Sambisa, Borno.
Aksi pembunuhan itu, sepertu dilansir The Guardian (7/12), merupakan balasan terhadap terbunuhnya komandan terkenal Boko Haram, Malam Aboubakar (Munzir), ketike pertempuran hari Sabtu (3/12).
“Ini dimulai ketika seorang pemimpin tertinggi Boko Haram yang bertanggung jawab atas Pegunungan Mandara di Dewan Gwoza, Ali Ngulde, memimpin ratusan anggota mereka untuk berperang dengan militan ISWAP,” kata seorang ahli kontra-pemberontakan di wilayah Danau Chad, Zagazola Makama.
Boko Haram kemudian memobilisasi lebih banyak pejuang dari kamp Abu Ikilima di Gaizuwa, Gabchari, Mantari, dan Mallum Masari untuk menyerang lebih banyak posisi ISWAP di Ukuba, Arra, Sabil Huda. dan Farisu.
Hasilnya, Boko Haram akhirnya berhasil memukul mundur militan ISWAP dan menyita empat truk senjata yang dimiliki ISWAP meski 23 anggotanya ikut tewas dalam serangan itu.
Beberapa jam kemudian, seorang pemimpin tertinggi ISWAP, Ba’ana Chingori, menyerukan perang dengan memimpin segelintir militan untuk melakukan serangan balasan terhadap Boko Haram di Farisu.
Dalam serangan penyergapan itu, ISWAP melumpuhkan 15 anggota Boko Haram, termasuk seorang komandan terkenal Boko Haram, Malam Aboubakar (Munzir), dan menyita tujuh sepeda motor.
“Kelompok ISWAP kemudian mundur dan mengambil posisi di kamp Izzah,” ungkap Zagazola.
“Alih-alih melawan balik ISWAP untuk melanjutkan pertarungan, anggota Boko Haram mengambil jalan memutar dan menuju ke tempat istri-istri militan ISWAP dan kemudian membunuh 33 dari mereka.
“Kami menduga bahwa dalam beberapa hari mendatang, militan ISWAP kemungkinan besar akan bereaksi atas pembunuhan brutal terhadap istri mereka,” katanya. (hanoum/arrahmah.id)