XINJIANG (Arrahmah.com) — Sejumlah kutipan dari dokumen yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya telah mencuat secara daring. Dokumen tersebut menghubungkan tindakan keras Cina terhadap Muslim Uighur dan minoritas lainnya di provinsi Xinjiang dengan pidato oleh Presiden Xi Jinping pada tahun 2014 lalu.
Melansir The Guardian (29/11/2021), dokumen tersebut mencakup keamanan, pengendalian populasi, dan kebutuhan untuk menghukum orang Uighur. Dokumen-dokumen ini bocor jatuh ke tangan akademisi Jerman Adrian Zenz.
Zenz menilai bahwa keberadaan dokumen rahasia ini sangat penting. Sebab, dokumen tersebut menunjukkan sejumlah keterkaitan antara tuntutan kepemimpinan Cina tahun 2014 dan apa yang kemudian terjadi di Xinjiang.
Beberapa di antaranya termasuk penahanan massal di kamp-kamp pendidikan ulang, pemindahan tenaga kerja paksa dan optimalisasi populasi etnis dengan meningkatkan pembagian populasi Han.
Dalam dokumen itu disebutkan bahwa tingkat tertinggi kepemimpinan Partai Komunis Cina (PKC) menyerukan pendidikan ulang dan relokasi Uighur. Langkah ini diperlukan dengan dalih untuk memperbaiki ketidakseimbangan yang terjadi di antara populasi Uighur dan Han di Xinjiang. (hanoum/arrahmah.com)