SPANYOL (Arrahmah.com) – Bocah pengungsi Suriah, yang belum lama ini disandung oleh seorang kamerawati Hungaria saat digendong ayahnya dalam upaya menyelamatkan diri, dipertemukan dengan pemain sepak bola idolanya, Cristiano Ronaldo. Pertemuan tersebut sangat menghibur hati bocah malang itu.
Zaid (7) dan kakaknya Muhammad (18) serta ayahnya Usamah Abdul Muhsin diundang untuk bertemu bintang-bintang Real Madrid saat ini.
Keluarga pengungsi itu diundang ke Spanyol setelah rekaman kamerawati Petra Laszlo menyandung Usamah dengan sengaja saat ia berupaya melarikan diri sambil menggendong Zaid dalam pelukannya di perbatasan Hungaria-Serbia menjadi berita utama global.
Setelah mendengar bahwa Usamah telah bekerja sebagai pelatih sepak bola di Suriah, staf di sekolah untuk pelatih sepak bola di Getafe, di pinggiran Barcelona, menawarinya pekerjaan dan akomodasi untuk menjadi pelatih sepak bola di sana.
Zaid sangat mengidolakan Ronaldo. Ronaldo sendiri, meski ia adalah seorang pemeluk Katolik yang taat, ia telah tak jarang dikabarkan memiliki perhatian khusus terhadap umat Islam dan memiliki ketertarikan terhadap ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad ﷺ.
Rekaman video yang menunjukkan saat-saat di mana para pengungsi sedang berlarian menerobos polisi begitu cepat tersebar luas. Bagaimanapun, yang menjadi pusat perhatian dari video itu adalah adanya adegan kamerawati Hungaria yang dengan sengaja menendang seorang pria yang sedang menggendong seorang anak. Pria itu adalah Usamah bersama anaknya, Zaid.
Sementara kamerawati itu saat ini telah dipecat dari N1TV tempatnya bekerja ketika video itu tersebar di media sosial dan internet, dan memicu kemarahan publik, sebagaimana dilansir WB pada Selasa (8/9).
Lebih dari 150.000 pengungsi, banyak dari mereka adalah para pengungsi dari negara Timur Tengah yang dilanda perang, masuk ke Hungaria tahun ini. Polisi telah mencoba untuk mengumpulkan mereka dan mendaftarkan mereka sesuai dengan aturan Uni Eropa, tapi banyak dari para pendatang itu menolak.
Mereka khawatir bahwa mereka kemudian akan dipaksa untuk tinggal di Hungaria yang terkenal menolak dan memperlakukan dengan keras para pengungsi.
(banan/arrahmah.com)