GAZA (Arrahmah.com) – Kerabat keluarga Yamin Abu Jabir (4) menemukan Yamin dalam keadaan masih hidup di rumah sakit setelah mereka menghabiskan empat hari mencari dirinya yang mereka kira sudah tewas terbunuh bersama dengan seluruh keluarganya, lapor Ma’an pada Selasa (5/8/2014).
Para kerabat bocah malang itu terbunuh oleh serangan udara zionis “Israel” di rumah mereka di kamp pengungsi Al-Bureij di Jalur Gaza tengah.
Muhammad Jabir Abu, sepupu ayah Yamin, mengatakan dia berpikir bahwa anak itu sudah meninggal di bawah reruntuhan, tapi dia bingung saat sejumlah buldoser gagal menemukan tubuh anak itu setelah menggali di reruntuhan selama empat hari.
Mencari dari satu rumah sakit ke rumah sakit yang lain di Jalur Gaza, kerabat Yamin akhirnya menemukan Yamin pada hari kelima di Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza. Wajahnya dibalut dengan kain putih dan tangannya diplester, tapi untungnya seorang kerabat mendekatinya dan bisa mengenalinya.
Muhammad mengatakan bahwa keluarga sepupunya berkumpul pada hari Selasa, hari kedua liburan Idul Fitri, dalam upaya untuk menciptakan suasana positif yang bisa melembutkan ketegangan dan ketakutan yang disebabkan oleh serangan udara zionis “Israel” yang sedang berlangsung di mana-mana di Jalur Gaza.
Namun, dia menambahkan, saat-saat yang baik itu diganggu oleh rudal “Israel” yang membunuh 22 anggota keluarga Yamin yang meninggalkan Yamin sebatang kara saat ia ternyata menjadi satu-satunya korban yang selamat.
Para tetangga dan petugas ambulans yang bergegas untuk mengevakuasi para korban menyelamatkan Yamin ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir Al Balah di mana ia dirawat di unit perawatan intensif.
Ia kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza oleh relawan muda Muhammad Abu Zeid yang menemaninya dan tetap menyertai dirinya, sambil berharap bahwa ada beberapa kerabatnya yang akan mengenalinya.
“Ketika Rumah Sakit Al-Aqsa dibombardir, dan kekacauan terjadi di antara staf medis, saya meraih anak itu sendiri dan membawanya ke Rumah Sakit Shifa,” katanya.
Abu Zeid menekankan bahwa petugas medis menulis kata “tak dikenal” pada file Yamin karena tak ada yang datang untuk menanyakan tentang dirinya.
Serangan militer zionis “Israel” di Gaza telah merenggut nyawa sekitar 400 anak-anak di samping melukai ribuan orang lainnya.
(banan/arrahmah.com)