TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Nasib malang menimpa Ahmad Dawabsheh, ia kehilangan adiknya dan kedua orangtuanya ketika rumah mereka di Tepi Barat dibakar oleh pemukim “Israel” pada bulan Juli lalu. Ahmad merupakan satu-satunya yang selamat dari serangan pembakaran tersebut, dengan luka bakar 60 persen di tubuhnya.
Setelah berbulan-bulan dirahasiakan, kerabat ingin menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada Ahmad.
“Pada pekan ini, kami ingin memberitahunya apa yang sebenarnya terjadi pada keluarganya. Psikiater akan bersamanya di rumah sakit,” paman Ahad, Nasser Dawabsheh mengatakan kepada Anadolu Agency, sebagaimana dilansir MEMO (18/1/2016).
Nasser mengatakan ia dan para dokter percaya bahwa mereka harus memberitahu Ahmad kejadian yang sesungguhnya setelah mereka berusaha menutup-nutupinya selama Ahmad menjalani pengobatan berbulan-bulan. Ia menambahkan, bahwa ia percaya Ahmad mungkin tidak sepenuhnya memahami dampak dari kehilangan karna usianya yang masih kecil.
Kakek Ahmad, Hussein Dawabsheh, mengungkapkan menceritakan kepada Ahmad tentang kematian orang tua dan saudaranya akan menjadi hari paling sulit yang pernah ada.
Ia menambahkan bahwa Ahmad, yang saat ini akan melakukan rehabilitasi agar dapat menggunakan kakinya kembali, akan tetap di rumah sakit selama setidaknya tiga bulan lagi.
(fath/arrahmah.com)