HEBRON (Arrahmah.com) – Mengutip reportase palsolidarity.org pada Senin (8/9/20114), sekitar pukul 07:40 waktu Hebron, kira-kira enam anak-anak mulai melemparkan batu-batu kecil ke arah pos pemeriksaan. Beberapa menit kemudian sekelompok polisi perbatasan “Israel” muncul berjalan dari jalan dekat dengan sekolah, dan polisi perbatasan lainnya berlari dari pos pemeriksaan. Mereka segera menangkap bocah berusia 7 tahun dan warga lainnya.
Pasukan “Israel” kemudian membalasnya dengan melemparkan dua granat setrum dan menembakkan sekitar tiga tabung gas air mata terhadap anak-anak yang tengah berdiri di luar sekolah mereka. Dua petugas polisi perbatasan kemudian menciduk leher Yousef Hajajreh (12). Mereka mengantarnya ke pos pemeriksaan di mana dia kemudian ditangkap dan dibawa pergi dalam mobil polisi.
Dua petugas polisi perbatasan menyeret paksa dan membawa Oday Rajabi, seorang anak tujuh tahun, yang juga dalam perjalanan ke sekolah, dan menahannya selama sekitar 40 menit.
Polisi perbatasan agresif mendorong orang Palestina, termasuk guru dari sekolah-sekolah terdekat, sementara mereka berusaha untuk melindungi anak-anak.
Seorang guru, Abd al-Aziz Hmad Rjob, dari sekolah PBB dipaksa tunduk saat ia mencoba untuk campur tangan dengan menangis berusia tujuh tahun. Ia juga diseret di jalan di mana ia ditangkap.
Palestina dan relawan internasional kemudian berkumpul di pos pemeriksaan Salaymeh dimana seorang pria berusia 18 tahun, Malak Salaymeh, bekerja di sekolah yang sama juga ditangkap saat ia berhadapan dengan tentara. Seorang pria lain juga ditahan sebentar.
Anak-anak Palestina melemparkan beberapa batu lainnya, dan pasukan Israel menembakkan tiga tabung gas air mata yang lebih.
Seorang relawan Internasional Solidarity Movement (ISM) yang hadir menyatakan, “Situasi ini mengerikan, aku merasa seperti itu adalah operasi yang direncanakan di mana tujuannya jelas untuk menakut-nakuti anak-anak sekolah dan para prajurit yang keluar untuk menangkap.”
Yousef, Abd, dan Malak dibebaskan pada siang hari, sekitar tiga jam setelah mereka ditangkap.
Pasukan “Israel” sebelumnya telah menargetkan anak sangat muda karena mereka menunggu di sekolah di. ISM telah mendokumentasikan sejumlah insiden ini sementara pemantauan Salaymeh pos pemeriksaan sebagai anak-anak melewati untuk pergi ke sekolah.(adibahasan/sumber/arrahmah.com)