JAKARTA (Arrahmah.com) – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam siaran persnya akan melibatkan 300 ulama dari seluruh Indonesia dalam upaya deteksi dini potensi-potensi terorisme, melalui sebuah diskusi pemetaan akar masalah terorisme yang diadakan di Pesantren Al Hikam Depok, 6-8 Desember 2014.
Kegiatan yang rencananya dihadiri sejumlah pakar dan akademisi ini akan menghasilkan rekomendasi sekaligus evaluasi penanganan terorisme hingga rencana aksi secara formal dan penanganan terorisme mulai dari akarnya, tulis Antaranews.
Sementara itu, Pengasuh pondok pesantren Al Hikam KH. Hasyim Muzadi menyebut pertemuan untuk memberikan blue print terkait penanganan terorisme.
“Ini kerjasama Al-Hikam dengan BNPT. Menjadi penting karena ada beberapa faktor, pertama karena penanggulangan terorisme belum komprehensif serta baru pendekatan security dan punishment. Terorisme belum diurai secara pangkalnya, secara hulunya,” jelas Hasyim saat gelar konfrensi pers di Jakarta, Rabu (3/12/2014), dikutip dari Gatra.com.
Lebih lanjut disampaikan, pada sektor hulu penanganan terorisme lebih pada faktor ideologi atau visi keagamaan yang tidak selaras dengan Undang-Undang Dasar dan Pancasila. Sedangkan selama ini pemerintah lebih menitikberatkan pada pendekatan keamanan dan hukuman.
“Ini akan membawa banyak korban bahkan bisa menjadi balas dendam. Oleh karenanya dalam silaturahim nasional kita akan mengurai dari pemikiran keagamaan atau kekerasan yang melahirkan terorisme. Tentu ini bukan bagian aparat tapi ulama yang moderat,” ucapnya.
Pertemuan itu rencananya berlangsung pada 6-8 Desember 2014 dengan mendatangkan 300 ulama yang tersebar di Pulau Jawa dan Madura. Sedangkan pada 23-23 Desember nanti, juga akan melibatkan ulama dari NTT, Maluku, Kalimantan, Sulawesi sampai Papua.(azm/arrahmah.com)