Oleh: Ustadz Irfan S. Awwas
(Arrahmah.id) –
Amma ba’du
Sebagai agama dan jalan hidup (way of life), Islam merupakan pilihan terbaik di antara semua agama yang ada di dunia. Islam merupakan way of life menuju kemakmuran, kesejahteraan, kemuliaan serta keselamatan hidup di dunia dan di akhirat; yang dirintis oleh para Nabi dan Rasul dan diikuti oleh mereka yang mendapat karunia Ilahy.
Sekiranya ajaran Islam dilaksanakan secara kaffah, bukan parsial dan tidak sekedar substansial, dalam kehidupan individu, masyarakat, dan negara niscaya Allah akan bukakan pintu Rahmat-Nya serta memberi solusi atas segala problem manusia.
Firman Allah SWT:
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
Sekiranya penduduk berbagai negeri mau beriman dan taat kepada Allah, niscaya Kami akan bukakan pintu-pintu berkah kepada mereka dari langit dan dari bumi. Akan tetapi karena penduduk negeri-negeri itu mendustakan agama Kami, maka Kami timpakan adzab kepada mereka akibat dari dosa-dosa mereka. (QS Al-A’raf (7) : 96)
Melalui ayat ini, Allah Malikurrahman menjamin, jika para penduduk negeri-negeri di dunia ini mengimani para rasul mereka dan mengikuti petunjuknya serta menjauhi apa yang dilarang oleh Allah. Maka Allah akan membukakan bagi mereka pintu-pintu kebaikan dari setiap arah. Bukan hanya satu berkah saja, tetapi berkah yang banyak dari langit dan bumi yang akan diraih oleh umat manusia.
Maha Benar Allah dengan segala Firman-nya. Sekiranya di negeri-negeri muslim, syariat Islam diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, niscaya semakin banyak manusia yang tercerahkan. Semakin banyak manusia yang mendapatkan manfaat dari kehadiran Islam.
Tapi mengapa pemerintah di negeri muslim, malah menjauhi Islam, bahkan mengintimidasi masyarakat agar menolak syariat Islam?
Menurut Al Imam Asy-Syafi’i Rahimahulloh Ta’ala, salah seorang dari 4 imam Mazhab fiqih Islam, pernah berkata, ketika kamu menyampaikan kebenaran akan ada 2 respon yang berbeda:
“Orang cerdas akan merenung. Sedangkan orang bodoh akan tersinggung”.
Ibarat ungkapan, betapa sulitnya untuk meyakinkan lalat, bahwa bunga jauh lebih indah dari pada sampah!
Hanya orang bodoh yang menolak syariat Allah. Betapa sulitnya meyakinkan masyarakat yang sudah terpapar doktrin sekularisme, liberalisme, komunisme dll, tentang kemuliaan Islam.
Sulit meyakinkan mereka yang terpapar Islamofobia, bahwa syariat Islam adalah solusi terbaik mengatasi problem kehidupan dunia. Sebaliknya, merekalah yang paling produktif menyebarkan paham anti agama, menggiring opini sesat melalui fitnah dan narasi nyinyir.
Belum lama ini, BNPT merilis skema rekayasa terorisme di Indonesia. Skema berjudul pendanaan terorisme di Indonesia, disusun oleh Kombes Pol. Hando Wibowo, Dir. Hukum BNPT, menyebut adanya 200 pesantren – kemungkinan bisa bertambah- yang terpapar terorisme, dan sejumlah lembaga donasi jaringan teror yang berafiliasi pada gerakan Islam radikal.
Skema ini jelas mendiskreditkan pesantren dan gerakan Islam berdasarkan stigma manipulatif, sehingga diprotes oleh kalangan pesantren.
Sebagaimana pernah terjadi, BNPT menyebarkan isu adanya sejumlah masjid di Jakarta terpapar radikalisme yang ternyata hoax.
Tanpa sadar, BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) kini telah berubah menjadi Badan Nasional Propaganda Islamofobia.
Narasi nyinyir terhadap dakwah agama sangat dibenci oleh Allah SWT. Sering kita dengar, bila seseorang dinasihati, ia menjawab, jangan sok suci.
Agama itu urusan pribadi, tidak usah dikaitkan kepentingan publik. Sadar atau tidak, ucapan yang terdengar sepele, akan mengundang murka Allah SWT.
Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:
وَإِنَّ أَبْغَضَ الْكَلَامِ إِلَى اللهِ أَنْ يَقُولَ الرَّجُلُ لِلرَّجُلِ: اتَّقِ اللهَ فَيَقُولُ: عَلَيْكَ نَفْسَكَ
Sesungguhnya ucapan yang paling dibenci Allah adalah disaat seseorang berkata (menasihati) orang lain: “Bartaqwalah kamu kepada Allah”, dia menjawab: “Urus dirimu sendiri!”
(HR. An Nasa’i dalam As Sunan Al Kubra no. 10619. Shahih. Lihat Ash Shahihah no. 2939)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebut bahwa perkataan sinis sebagai wujud penolakannya terhadap asihat agama, termasuk abghadul kalami ilallah, perkataan yang dimurkai Allah Ta’ala. Sebab, dia telah menolak salah satu hal terpenting dalam agama Islam yaitu nasihat. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: ad diinu an nashiihah, agama adalah nasihat. (HR. Muslim no. 55)
Penolakan terhadap nasihat kebaikan dengan respon yang kasar, menunjukkan kesombongan dalam dirinya. Dia sombong karena merasa dirinya lebih hebat dari orang lain. Sombong itu adalah:
بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاس
Menolak kebenaran dan merendahkan manusia. (HR. Muslim no. 91)
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Pernah di tahun 2004, Daniel Pipes, pendiri Middle East Forum yang juga dikenal sebagai dalang gerakan Islamophobia menulis sebuah artikel berjudul :
“Rand Corporation and Fixing Islam”.
Dalam artikel tersebut diungkapkan tujuan kaum Islamofobia, para pembenci Islam di barat. Mereka ingin melakukan moderasi Islam yang disebutnya Islam alternatif. Mereka menyadari, bahwa ajaran Islam yang murni tidak akan mengizinkan orang kafir mengendalikan umat Islam, merampas sumber daya mereka, tanah mereka, atau kekayaan mereka.
Untuk itu mereka menyusun strategi jangka panjang, bagaimana membuat para pemuda Islam memeluk sekularisme, membenci segala hal yang bernuansa agama Islam, bangga dengan sejarah non-Islam dan pra-Islam, melalui kurikulum sekolah dan media lainnya.
Tujuannya, agar konsep mengenai Syariat Islam, jihad, dan khilafah yang benar akan rusak dalam pikiran para pemuda Islam. Seakan syariat Islam itu intoleran, ideologi jihad akan memicu kekerasan agama. Sedangkan khilafah adalah sistem pemerintahan otoriter.
Begitulah mereka membuat persepsi buruk tentang ajaran Islam, agar pemuda Islam benci dan menjauhi agama ya sendiri.
Jika hari ini, di negeri ini, kita mendapati begitu banyak fenomena industri kebencian pada Islam dan ajarannya, menyebarkan narasi nyinyir, seperti menyebut orang yang taat pada Islam sebagai orang yang mabuk agama, berjihad membela Islam dituduh radikal. Dan menganggap cita-cita menegakkan khilafah Islamiyah sebagai musuh negara.
Tidak perlu heran. Ada skenario global yang sangat besar dengan dana milyaran dollar yang saat ini sedang dijalankan, sebagai tindak lanjut dari kebencian ratusan tahun yang bermula dari Perang Salib di masa lalu.
Penyelenggara negara di negeri- negeri muslim banyak yang terjebak ke dalam propaganda Islamofobia ini. Lalu, mungkin tanpa sadar, mereka justru memelihara bahkan memfasilitasi eksistensi gerakan Islamofobia ini.
Maka siapa yang ingin selamat hidupnya, hendaknya memperhatikan Nasehat Al-Qur’an ini.
فَاسْتَقِمْ كَمَآ اُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْاۗ اِنَّهٗ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
Wahai Muhammad, teguhkanlah hatimu dan hati orang yang bertaubat bersamamu sesuai perintah Allah kepadamu. Dan janganlah kalian melanggar syari’at-Nya. Sungguh Tuhanmu amat mengetahui apa saja yang telah kalian lakukan di dunia. (QS Hud (11) : 112)
Umat Islam wajib menjalankan perintah Allah SWT. Jangan malas, dan jangan takut untuk mengerjakannya, apalagi meremehkannya. Dan tetaplah mengajak manusia kepada Islam meskipun banyak yang tidak menyukainya.
Yogyakarta, Khutbah Jum’at, 28 Januari 2022.
(*/arrahmah.id)