JAKARTA (Arrahmah.com) – Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) menyebut bahwa awan panas terus menerus meluncur dari Gunung Sinabung.
Dia mengatakan, tingginya tekanan dan suplai energi dari dapur magma Gunung Sinabung menyebabkan aktivitas vulkanik sangat tinggi.
“Bahkan kubah lava atau sumbat lava bervolume 2,6 juta meter kubik dari kawah gunung sudah runtuh. Erupsi disertai awan panas guguran secara menerus terus berlangsung di Gunung Sinabung,” ujarnya, Kamis (25/8/2016) malam.
Sutopo mengungkapkan gempa guguran juga masih sangat tinggi. Sejak Kamis (25/8/2016) hingga pukul 12.00 Wib terjadi 84 kali gempa guguran dengan amplitude 5-110 milimeter dan lama gempa 33-1.088 detik. Kondisi ini menyebabkan erupsi masih akan terus berlangsung.
“Sejak siang tadi erupsi disertai luncuran awan panas guguran terus berlangsung.” kata dia.
Berdasarkan laporan pos pengamatan Gunung Sinabung PVMBG berturut-turut erupsi disertai awan panas adalah:
1) Pukul 13:22 WIB, terjadi awan panas dengan jarak luncur 1.200 meter, ke arah Timur dengan amplitude 60 milimeter dan lama gempa awan panas guguran 185 detik
2) Pukul 14:40 WIB, terjadi awan panas guguran dengan jarak luncur 1.000 meter kea rah Timur, amplitude 14 milimeter selama 53 detik.
3) Pukul 16:44 WIB, terjadi Awan Panas Guguran, dengan jarak luncur 2.500 m, ke arah Timur – Tenggara. Angin bertiup perlahan ke arah Timur. Lama gempa awan panas guguran 244 detik.
4) Pukul 17:09 WIB, terjadi Awan Panas Guguran dengan jarak luncur 2.500 m, ke arah Timur – Tenggara. Angin bertiup perlahan ke arah Timur. Lama gempa awan panas guguran 268 detik.
5) Pukul 17:14 WIB, terjadi Awan Panas Guguran, jarak luncur 2.500 m, ke arah Timur – Tenggara. Angin bertiup perlahan ke arah Timur. Lama gempa awan panas guguran 257 detik.
6) Pukul 17:20 WIB, terjadi Awan Panas Guguran, jarak luncur tidak terpantau secara visual, karena G. Sinabung tertutup kabut. Angin bertiup perlahan ke arah Timur. Lama gempa awan panas guguran 369 detik.
7) Pukul 17:49 WIB, terjadi Awan Panas Guguran, dengan jarak luncur 2.500 m ke arah Timur – Tenggara. Angin bertiup perlahan ke arah Timur. Lama gempa awan panas guguran 358 detik.
8) Pukul 19:17 WIB, terjadi Awan Panas Guguran, dengan jarak luncur 2.500 m ke arah Timur – Tenggara. Angin bertiup perlahan ke arah Timur. Lama gempa awan panas guguran 273 detik.
Hingga saat ini, status Gunung Sinabung adalah Awas (level 4). Potensi erupsi luncuran awan panas guguran masih sangat tinggi. Masyarakat dihimbau untuk betul-betul mentaati rekomendasi PVMBG. Masyarakat dilarang melakukan aktivitas di zona merah. Masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, dan masyarakat dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, dalam jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta dalam jarak 4 km untuk sektor utara – timur G. Sinabung agar dievakuasi ke lokasi yang aman. Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di G. Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
“Tidak ada penambahan jumlah pengungsi terkait adanya erupsi dalam tiga hari terakhir. Jumlah pengungsi adalah 2.592 KK atau 9.318 jiwa berada 9 posko pengungsian. Kebutuhan dasar bagi pengungsi mencukupi hingga saat ini,” demikian Sutopo menutup keterangan persnya.
(azm/arrahmah.com)