JAKARTA (Arrahmah.com) – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia (RI) Komjen Heru Winarko menyebut bahwa ada 15 kampung Narkoba di Jawa Barat, 9 kampung tersebut berada di wilayah Kota Depok.
Hak tersebut disampaikan saat melaporkan fakta soal narkotika dan psikotoprika di Jabar pada Gubernur Jabar Ridwan Kamil, di sela sambutannya dalam peresmian Gedung BNN Jabar, di Jalan Soekarno-Hatta Bandung, Selasa (26/2/2019).
“Kami perlu lapor, di Jabar ini ada 15 lokasi terpapar narkoba. Paling banyak di Kota Depok ada sembilan titik. Di Kota Bandung ada satu titik di Andri. Lalu di Kota Cirebon, Bogor dan Sukabumi. Jadi disana campur, ada pengguna ada pengedar dan transaksi juga,” terang Heru.
Untuk Kota Depok, lanjut Heru, Pemprov Jabar harus berkoordinasi dengan dengan BNN karena Kota Depok secara hukum berada di bawah Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya.
“Jadi teman Pemprov Jabar untuk Depok ini ya BNN karena Kapolda dan Pangdam-nya beda (tidak masuk Polda Jabar dan Kodam III Siliwangi),” ujarnya.
Menurutnya, fakta di kampung-kampung narkoba ini cukup miris karena melibatkan warga masyarakat ekonomi rendah. Untuk itu, kata Heru, BNN perlu berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait penanganan masalah tersebut.
“Kami laporkan ke pak Gubernur bahwa di kampung ini pengedarnya ada yang ibu-ibu, ke depan perlu untuk bagaimana mereka ini punya mata pencarian di luar narkoba,” tandasnya,
Ia mengajak Pemprov Jabar untuk sama-sama menggarap kampung tersebut supaya bisa lepas dari jerat narkotika
”Sehingga secara ekonomi mereka bisa berdaya tanpa menggantungkan diri dari narkoba,” lanjutnya.
Ia menambahkan, untuk Jabar yang populasi penduduknya mencapai 20 persen populasi nasional, prevelensi pengguna narkotikanya mencapai 1,7 persen atau rata-rata nasional.
“Berarti kurang lebih ada 800 ribu hingga 900 ribu pengguna,” ujar dia.
Hanya saja, dari jumlah itu, Heru menyayangkan Jabar belum memiliki tempat rehabilitasi bagi pecandu narkotika.
Pernyataan BNN tersebut sontak menuai reaksi, pasalnya Pemerintah Kota (Pemkot) Depok yang memiliki visi Unggul, Nyaman dan Religius ini rupanya menjadi sarang peredaran Narkoba.
Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna mengatakan untuk mengatasi permasalahan itu, Pemkot Depok segera berkoordinasi dengan Satresnarkoba Polresta Depok dan BNN Kota Depok.
“Kami minta data pengguna yang telah teridentifikasi atau yang telah ditangkap atau titik mana yang dikatakan sebanyak 9 kampung. Ini saya meminta data ke Satresnarkoba Polresta Depok dan BNN Kota Depok,” kata Pradi di Sukmajaya, Depok, Rabu (27/2/2019).
Mengenai temuan sembilan kampung Narkoba di Depok, dia mengaku kaget, oleh karena itu data yang diminta dari BNNK Depok dan Polresta Depok itu menjadi landasan nantinya untuk memberantas Narkoba di Depok.
“Usai mendapat data, Pemkot Depok baru dapat menentukan tindakan apa yang diambil guna memberangus peredaran narkoba,” tegasnya.
(ameera/arrahmah.com)