JAKARTA (Arrahmah.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewaspadai potensi gempa dengan magnitudo besar di beberapa wilayah Indonesia.
“(Pada dasarnya,) gempa bumi tidak bisa diprediksi. Namun kita bisa memperkirakan zona-zonanya, mana yang harus diwaspadai,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, seperti dilansir Antara.
Menurut Dwikorita, melihat sejumlah kejadian gempa di Indonesia, dengan guncangan besar tidak terjadi secara tiba-tiba, sikap waspada memantau lapangan harus dilakukan, terutama di daerah dekat garis pantai.
Jalur mitigasi dipersiapkan, rute terpendek ke daerah aman harus dibuat sejak dini supaya proses penyelamatan atau evakuasi warga lebih mudah.
Menurutnya, langkah mitigasi ini terutama berlaku untuk warga pesisir pantai, seperti wilayah Pacitan, Trenggalek, Malang, Jember, Banyuwangi maupun daerah pesisir pantai lain di Jawa maupun luar Jawa yang menjadi jalur kegempaan.
“Nah, kita lihat jarak dari pantai ke bukit terdekat itu sekian kilometer. Padahal golden time-nya hanya 20 menit. Ini yang dikatakan membuat mitigasi tadi,” lanjutnya.
Dwikorita mengimbau warga untuk tidak panik, dan meminta tetap tenang.
“Salah satunya dengan membudayakan pengurangan risiko bencana sebagaimana anjuran pemerintah daerah melalui BPBD setempat,” ujarnya.
Sebelumnya, Dwikorita menyebut, melihat intensitas kegempaan yang naik, ada potensi gempa besar yang harus diwaspadai.
Dwikorina menyebut selama kurun Januari saja, terjadi 85 kali kejadian kegempaan yang tersebar mulai dari Aceh, Nias, Bengkulu, dan Lampung.
Gempa juga melanda daerah pesisir selatan Pulau Jawa, mulai dari Banten, Jabar, dan Jateng. Di bagian timur peningkatan kegempaan juga melanda Lombok, Sumbawa, Sumba, hingga Sulawesi, mulai dari Sulbar, Sulteng, Gorontalo, hingga Laut Maluku.
(ameera/arrahmah.com)