JAKARTA (Arrahmah.com) – Seniman teater sekaligus tokoh perempuan pembangkang pada masa rezim Soeharto, Ratna Sarumpaet mengatakan, semua biaya blusukan dan kampanye yang dilakukan Gubernur DKI Joko Widodo alias Jokowi dipengaruhi oleh konglomerat Indonesia yang pernah dekat mantan presiden AS, Bill Clinton, James Riady, lansir Hidayatullah.com Senin (14/04/2014).
Dia juga dikenal sebagi penyandang dana untuk program pemurtadan alias kristenisasi di Indonesia.
“Konglomerat hitam ini punya hubungan sangat dekat dengan Bill Clinton dan isterinya dan makelar-makelar di USA,” kata Ratna.
Dia mengingatkan bahaya dominasi asing yang tidak akan sukarela melepas hegemoni politik ekonomi pada bangsa Indonesia, karenanya mereka akan melakukan apa pun untuk memenangkan calon presiden (Capres) yang mereka harap bisa jadi bonekanya.
Rata juga mengatakan asing saat ini sudah menguasai bangsa Indonesia, termasuk ikut mengkonsep 70 Undang-undang perekonomian.
“Asing mengkonsep sekitar 70 Undang-undang perekonomian kita dan dengan bodohnya DPR dan Pemerintah mensahkannya. Dengan cara itulah mereka bisa menguasai SDA (sumber daya alam- red) kita,” katanya
Penisbatan Jokowi dengan kelompok Kristen nampaknya bukan isapan jempol. Sebelumnya, si Ahok sebut blusukan itu gaya Yesus. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menganalogikan blusukan aparatur Pemda DKI Jakarta seperti Jokowi dan kampanye para politikus seperti perilaku Yesus Kristus.
Metode blusukan inilah, kata Ahok, yang ditiru aparatur pemerintah DKI Jakarta. “Kami masuk ke kampung-kampung untuk menawarkan sebuah kebaikan dan perubahan,” ucapya. (azm/arrahmah.com)