WASHINGTON (Arrahmah.id) – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan pada Ahad (22/10/2023) bahwa Washington siap untuk membalas jika pasukan AS menjadi sasaran selama perang “Israel”-Hamas, karena kemungkinan penyebaran konflik di Timur Tengah meningkat.
Blinken, yang berbicara dalam wawancara di acara Meet the Press di NBC, mengatakan ia memperkirakan perang akan meningkat melalui keterlibatan proksi Iran, dan menambahkan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden siap untuk merespon jika personel Amerika menjadi sasaran serangan semacam itu.
“Kami mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa kami dapat membela rakyat kami secara efektif dan merespon dengan tegas jika diperlukan,” kata Blinken, seraya mencatat bahwa aset militer tambahan telah dikerahkan ke Timur Tengah, termasuk dua kelompok tempur kapal induk.
Diplomat AS itu juga mengatakan “Israel” tidak ingin menguasai Jalur Gaza setelah perang dengan Hamas hampir berakhir, menurut diskusinya dengan para pejabat “Israel”.
Namun dia menekankan bahwa setelah perang, status quo tidak bisa kembali.
“Anda [Israel] tidak bisa berada dalam posisi di mana Anda terus-menerus dihadapkan pada ancaman serangan teroris paling mengerikan dari Jalur Gaza,” kata Blinken. “Jadi perlu ditemukan sesuatu yang dapat memastikan bahwa Hamas tidak akan melakukan hal ini lagi, namun hal ini juga tidak akan mengembalikan pemerintahan “Israel” di Gaza, hal yang tidak mereka inginkan dan tidak ingin mereka lakukan.”
Tentara “Israel” telah mengebom sasaran Hamas di Jalur Gaza sejak serangan berdarah Hamas pada 7 Oktober. Pada akhir pekan, Angkatan Udara “Israel” kembali meningkatkan serangannya sebagai persiapan serangan darat di Gaza. Saat ini tidak jelas rencana apa yang dimiliki “Israel” untuk periode setelah serangan darat yang diharapkan selesai.
Sementara itu, Presiden AS Biden pada Ahad (22/10) mengadakan panggilan telepon dengan Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu untuk membahas situasi di “Israel” dan Gaza, kata Gedung Putih. Biden juga berbicara dengan Paus Fransiskus pada hari yang sama. (zarahamala/arrahmah.id)