KAIRO (Arrahmah.com) – Utusan Kuartet Inggris, Tony Blair, bertemu Perdana Menteri Mesir, Hisham Qandil, di Kairo pada Sabtu (1/9/2012) untuk mengadakan pembicaraan mengenai “kesulitan” yang dihadapi oleh proses perdamaian Timur Tengah, kantor berita MENA melansir pada Minggu (2/9).
Mantan perdana menteri Inggris itu juga dijadwalkan untuk mengadakan diskusi dengan Menteri Luar Negeri Mohammed Amr selama kunjungan singkatnya, lanjut MENA.
Qandil mengatakan pada Blair mengenai “kesulitan dan hambatan yang dihadapi proses politik antara Palestina dan Israel,” menurut kantor Mesir.
Perundingan langsung antara Israel-Palestina telah tertahan sejak September 2010. Upaya oleh Kuartet perdamaian – yang digagas oleh kelompok Uni Eropa, PBB, Amerika Serikat, dan Rusia – telah gagal untuk memecahkan kebuntuan.
Di bawah Presiden Hosni Mubarak yang digulingkan, Mesir bertindak sebagai mediator antara Palestina dan Israel, dan antara Fatah saingannya gerakan Palestina dan Hamas.
Presiden baru Mesir, Muhammad Mursi, telah memperingatkan dia akan lebih tangguh dengan Israel dibandingkan pendahulunya, tetapi ia akan menghormati perjanjian perdamaian antara 1979 antara negaranya dan negara Yahudi. (althaf/arrahmah.com)